Pilpres 2019

Pengamat: Tiga Kelebihan Sandiaga, Tapi Minus Success Story dan Bikin Gundah Partai Pengusung

Penulis: Jaisy Rahman Tohir
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sandiaga Uno

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Belakangan ini nama Sandiaga Uno banyak menjadi perbincangan karena memilih menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto dan memutuskan mundur sebagai wakil gubernur DKI Jakarta.

Kemunculan Sandiaga Uno di detik-detik terakhir deklarasi cawapres Prabowo menggeser sejumlah nama kuat, seperti Ketua Majelis Syuro PKS Salim Assegaf Al-Jufri dan Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pada akhirnya, Prabowo memilih Sandiaga yang tak lain Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra sebagai cawapresnya, berdasar persetujuan partai koalisi pendukung seperti PKS, PAN dan Gerindra.

Belakangan Demokrat yang sempat ngambek akhirnya menjalin koalisi dan menandatangani dukungan untuk Prabowo-Sandiaga saat melamar menjadi capres dan cawapres ke KPU.

Pakar komunikasi politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto, mengatakan "perkawinan sedarah" antara Prabowo-Sandiaga sebagai sebuah anomali.

Sifat anomali itu karena pemilihan cawapres biasanya berasal dari ceruk pemilih lain yang umumnya berbeda partai atau nonpartai.

Gun Gun pun memaparkan kelebihan dan kekurangan Sandiaga Uno.

"Dia sangat cepat beradaptasi dengan ceruk pemilih muda," ujar Gun Gun di acara diskusi bertajuk 'Rematch Jokowi VS Prabowo' di kedai kopi Litera, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (15/8/2018).

Hal ini berkesesuaian dengan gaya atribut yang dikenakan dan cara Sandiaga berkomunikasi, sangat dekat dengan anak muda, di mana mereka menjadi mayoritas pemilih pada Pilpres 2019 mendatang.

Selain dekat dengan pemilih muda, Sandiaga juga memiliki modal logistik yang kuat, alias orang dengan kekayaan berlimpah.

Gun Gun menduga kekuatan logistiknya itu yang dijadikannya sebagai alat persuasi sehingga bisa menjadi cawapres yang meskipun anomali itu.

"Saya tidak mengatakan dia mengeluarkan mahar ya," ujar Gun Gun sambil tertawa.

Kelebihan Sandiaga lainnya, Gun Gun menyebut sisi elektabilitas, akseptabilitas dan popularitasnya di Pilkada DKI 2017.

"Pilkada DKI adalah katalisator pembentuk panggung besar bernama pilpres," ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini