Asian Games 2018

Sumbang Medali Emas Untuk Indonesia, Eko Yuli Irawan Ungkapkan Pesan Ini dan Rasa Terima Kasihnya

Penulis: Ilusi
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, seusai melakukan angkatan clean and jerk kelas 62 kg putra pada 18th Asian Games Invitation Tournament di JiExpo, Jakarta, Minggu (11/2/2018)

Pertandingan Eko Yuli Irawan di cabang olahraga angkat besi putra kelas 62 kilogram disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Menpora Imam Nahrawi.

Melalui akun Instagram @nahrawi_imam, Menpora mengungkapkan perasaan banggaannya.

"Yesss EMASS lagii..
Selamaatt Eko
Fokus..Konsentrasi…kekuatan..kunci keberhasilan.
.
Dengan total angkatan 311 kg, Eko berhasil mengungguli lawan-lawannya di cabang angkat berat kelas 62 kg #AsianGames2018
.
Dengan total angkatan 311 kg, angkatan terbaik yang diraih Eko, dimana catatan terbaik Eko saat di Olimpiade Rio 2016 mencapai total angkatan 312 kg.
.
Saluttt..salut..salut…tidak pernah ada hasil yang mengingkari proses latihan panjang yang sudah dilewati menuju ke titik ini. Selamatttt Eko, Indonesia Bangga!!!.-IN," tulis Imam Nahrawi.

Saat menyanyikan lagu Indonesia Raya di panggung jura, Eko Yuli Irawan pun terlihat menangis.

Eko Yuli Irawan lahir di Metro, Lampung.

Sebelum berhasil menyabet medali emas di Asian Games 2018, Eko Yuli Irawan pernah juga mengharumkan nama Indonesia di Olimpiade Rio 2016.

Ia mempersembahkan medali perak untuk Merah Putih pada Olimpiade Rio 2016 dari nomor 62 kilogram putra kala itu.

Prestasi yang ditorehkan Eko Yuli Irawan sekaligus menciptakan rekor baru di ajang Olimpiade.

Eko Yuli Irawan menjadi atlet angkat besi satu-satunya yang mampu meraih medali secara beruntun di tiga turnamen Olimpiade yang diikutinya.

Dikutip TribunJakarta.com dari Tribunnews.com Eko Yuli Irawan berasal dari keluarga kurang mampu.

Ayahnya bernama Saman, yang dulu sehari-hari bekerja sebagai pengayuh becak.

Sedangkan ibunya, Wastiah, adalah seorang penjual sayur.

Ketika masih duduk di bangku SD, sepulang sekolah Eko Yuli Irawan biasa menghabiskan waktu seperti umumnya anak-anak dan remaja di pedesaan dengan menggembalakan ternak kambing di sawah atau di lapangan.

Takdir Eko Yuli Irawan menjadi atlet angkat besi (lifter) berawal saat ia menyaksikan sekelompok orang berlatih angkat besi di sebuah klub di daerahnya.

Di sela-sela aktivitasnya menggembalakan kambing, lama kelamaan pria kelahiran 24 Juli 1989 ini pun tertarik menjajal barbel.

Halaman
123

Berita Terkini