Penolakan #2019GantiPresiden, Begini Kisah Ahmad Dhani, Ratna Sarumpaet dan Neno Warisman

Editor: Ilusi Insiroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Musisi Ahmad Dhani Prasetyo ditemui awak media usai menjalani sidang kasus ujaran kebencian yang menjeratnya di depan Ruang Sidang Utama PN Jaksel, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (9/7/2018).

TRIBUNJAKARTA.COM - Sejumlah tokoh penggerak aksi #2019GantiPresiden di tolak di sejumlah daerah di Indonesia.

Beberapa aksi bahkan nyaris berujung dengan kericuhan. Sebut saja Neno Warisman yang dihadang massa ketika tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II.

Lalu sebelumnya, acara diskusi yang menghadrikan Ratna Sarumpaet sebagai pembicara juga ditolak massa di Bangka Belitung.

Berikut fakta-fakta terkait penolakan tokoh-tokoh #2019GantiPresiden di sejumlah daerah.

1. Neno Warisman dihadang massa di Bandara SSK II Pekanbaru

Sikap politik Neno Warisman yang menggelorakan pergantian presiden pada Pilpres 2019, menuai buahnya.

Ratusan massa anti gerakan #2019GantiPresiden di Pekanbaru, Riau, menghadangnya saat tiba di Bandara SSK II, Sabtu (25/8/2018) sore.

Pengawalan ketat anggota TNI dan polisi tidak digubris oleh massa yang menginginkannya pergi dari Riau.

Massa menganggap kedatangan Neno Warisman di tanah Riau akan berpotensi mengganggu ketenteraman masyarakat di Pekanbaru.

"Pulangkan Neno Warisman, usir dari Pekanbaru," teriak massa.

Sementara itu, massa pendukung Neno Warisman pun sempat datang ke bandara untuk menjemput.

Akibatnya, aparat dibuat kerepotan untuk membubarkan dua kubu agar tidak terjadi bentrokan.

Salah satu cara untuk mengantisipasi bentrokan dua kubu tersebut adalah memulangkan Neno ke Jakarta.

Hal itu membuat Neno mengungkapkan kekecewaanya melalui video di grup Whatsapp.

"Sebelumnya memang dilakukan pemulangan, dipulangkan. Dipaksa pulang tepatnya. Sekarang saya menuju ke dalam pesawat. Dan sekarang kita sudah mencoba untuk bertahan," ujarnya.

Halaman
123

Berita Terkini