Selain itu B20 juga diharapkan menambah nilai ekspor sebesar 4-5 miliar dolar AS.
Dody melihat nilai ekspor juga ikut mendukung. Ia menyebut seharusnya dunia usaha bisa memanfaatkan nilai rupiah yang melemah dalam beberapa waktu terakhir untuk meningkatkan nilai penjualan ekspor.
"Kita masih punya upaya agar ekspor lebih tumbuh, khususnya manufaktur. Seharusnya depresiasi rupiah bisa menjadi daya dorong untuk lebih kompetitif dari sisi ekspor," ujarnya.
Migas masih besar
Menko Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan defisit neraca perdagangan sudah mulai turun, yang terutama disumbang surplus sektor nonmigas. Sedang defisit migas masih besar.
Ia mengatakan penurunan defisit neraca perdagangan yang hanya 1 miliar dolar AS itu, karena masih besarnya defisit sektor migas.
"Sebenarnya nonmigasnya sudah lumayan baik, sudah surplus. Namun defisit migasnya masih agak besar," kata Darmin ketika ditemui di Kompleks Kepresidenan, Senin.
Ia menyebutkan pertemuannya dengan Presiden Jokowi bersama sejumlah menteri Kabinet Kerja membahas situasi perekonomian terkini.
"Kami melakukan review. Apa yang jalan, apa yang tidak jalan, kemudian apa saja yang harus kita pertimbangkan untuk dipersiapkan," katanya.
Ia juga menyebutkan kebijakan penggunaan biodiesel campuran minyak sawit 20 persen (B20) belum berdampak karena baru berlaku September 2018.
"Belum bisa dihitung di situ, karena itu baru bulan Agustus, angkanya. Artinya, kebijakan kebijakan kita pada dasarnya baru akan kelihatan hasilnya pada September dan akan diumumkan pertengahan Oktober nanti," katanya.
Mengenai defisit transaksi berjalan, Darmin mengatakan hingga semester II 2018 mencapai sekitar 2,6 2,7 persen.
"Nah, kalau dilihat kecenderungan, memang (defisit transaksi berjalan) akan bergerak ke tiga (persen). Namun rasanya akan bergerak ke 2,5 persen pada akhir tahun," katanya.
Tiongkok Pemasok Impor Terbesar
BADAN Pusat Statistik (BPS) menyatakan neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2018 mengalami defisit 1,02 miliar dolar AS.
"Defisit bulan ini lebih kecil jika dibandingkan bulan lalu yakni sebesar 2,01 miliar dolar AS. Lebih kecil setengahnya," kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto di kantor BPS, Jakarta, Senin (17/9).