Selain itu, Fadli Zon menerangkan, adanya perdebatan antar pejabat tersebut membuktikan rezim yang amburadul, tak ada koordinasi.
Meski demikian, Fadli Zon menyatakan lebih percaya kepada pernyataan sikap Buwas bahwa Indonesia tak perlu impor.
Menurut Fadli Zon, kebijakan impor beras itu mengkhianati petani.
Fadli juga menanggapi pernyataan dari mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia di era Joko Widodo- Jusuf Kalla, Rizal Ramli yang mengingatkan sikap Jokowi atas kasus ini.
"Mas @jokowi, Mendag sudah offside, rugikan petani padi, tebu, bawang & garam. Sekaligus grogoti elektibilitas Mas. Mas JKW dipihak mana ? Dipihak pemburu rente atau bela petani ? Jika tidak ada tindakan, artinya Mas memang dipihak sana," tulisnya pada Rabu (19/9/2018).
Fadli Zon pun membalas cuitan Rizal Ramli.
FOLLOW JUGA YA:
Fadli menuturkan, jika gudang bulog sudah penuh maka simpan saja di Gedung Kemendag.
Meski demikian, apabila di Gedung Kemendag penuh juga, Fadli Zon memberi pertanyaan kepada publik, kemanakah beras tersebut harus disimpan.
"Klu gudang bulog penuh, simpan sj beras di gd @Kemendag . Klu gd @Kemendag penuh jg dikirim kmn tuh kira2 berasnya? Ayo," tulisnya.
Dikutip dari Tribunnews.com, Menko Perekonomian Darmin Nasution, terhadap polemik impor ini juga menerangkan, impor beras dilakukan antara lain untuk menekan harga beras yang terus meningkat.
Selain itu juga serapan gabah dalam negeri yang kurang maksimal.
Menurut Darmin, hal itu disebabkan beberapa hal dari mulai kondisi cuaca hingga produksi petani yang kurang.
Bahkan dihadapan DPR RI, Darmin menyatakan jika tidak impor beras, maka stok dalam negeri akan kurang.
Desak Buwas Usut