Polemik Impor Beras Antara Mendag dan Bulog, Buwas Kian Tegas Disukai Mahfud MD

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat diwawancarai di kantornya, Jakarta, Selasa (18/9/2018) dan Direktur Utama Badan Urusan Logistik Budi Waseso (Buwas).

"Yang pasti, rapat koordinasi memutuskan jumlah total itu dua juta ton. Itu keputusan rakor, bukan saya," kata Enggar.

Enggar menuturkan, serapan dalam negeri belum maksimal terhadap stok beras Bulog.

Atas dasar itu, masih banyak stok beras yang masih mengendap.

"Penyerapan beras dalam negeri itu belum maksimal. Dari jumlah stok yang 2,2 juta ton, serapan dalam negeri hanya 809.000 ton. Sisanya ada yang komersial, ada yang 130.000 tonan. Lainnya dari eks impor," ucap dia.

Enggar menambahkan, izin impor beras sebanyak 2 juta ton yang dimiliki Bulog sebenarnya berlaku hingga Juli 2018.

Namun, Bulog meminta izin impor itu diperpanjang.

"Yang dua juta sebenarnya sampai dengan Juli. Tapi kemudian ada surat Bulog meminta agar izin impor diperpanjang mengingat proses perjalanan itu belum sampai. Kita keluarkan, setuju perpanjangan kedua karena belum sampai, dalam perjalanan karena cuaca dan segala macam, mohon izin diperpanjang. As simple as that," ujarnya.

Mahfud MD puji Buwas

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ( MK) Mahfud MD memberikan tanggapannya soal pernyataan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso ( Buwas) terkait permasalahan impor beras.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Mahfud MD melalui laman Twitter miliknya, @mohmahfudmd yang diunggah pada Rabu (19/9/2018).

Melalui kicauannya, Mahfud MD tampak mengutip pernyataan Buwas terkait Indonesia yang tak perlu impor beras.

Atas pernyataan Buwas itu, Mahfud pun menuliskan bahwa ia sangat menyukai Buwas.

"Kata Kabulog Budi Waseso (Buwas), 'Kita tak perlu impor beras, gudang Bulog masih penuh, tak mampu menampung beras impor'.

Dalam hal tertentu saya berbeda dengan Buwas, tapi dalam banyak hal saya sangat suka orang ini.

Tegas, rasional, pro rakyat; termasuk soal impor beras ini," tulis Mahfud MD.

Berita Terkini