Kondisi ini tentu sangat memprihatikan mengingat pentingnya acara tersebut terutama menciptakan kondisi damai menjelang pemilu 2019.
"JARPAS sangat mendukung dengan apa yang telah dilakukan oleh rombongan Ketum Partai Demokrat SBY dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang memilih tidak melanjutkan karnaval karena situasinya tidak kondusif lagi dan tidak seperti yang diharapkan sebagaimana tujuan awal dari acara kampanye damai tersebut," katanya.
Ia mengatakan dalam aturan kampanye damai tersebut sebagaimana diatur oleh KPU dan telah disosialisasikan ke semua perwakilan partai politik peserta pemilu bahwa peserta karnaval yang meliputi partai peserta pemilu menggunakan pakaian adat dan menggunakan atribut partai yang telah disediakan oleh KPU.
Tetapi menurutnya realita dilapangan banyak atribut atribut yang diindikasikan sebagai partai pendukung Jokowi dan atribut atribut yang diindikasikan sebagai relawan Jokowi berkibar bebas diseputar lokasi acara kampanye damai yang dilalui oleh rombongan peserta karnaval.
"Kami sebagai salah satu relawan Prabowo-Sandi sengaja tidak membawa bawa atribut partai dan relawan Prabowo-Sandi karena mengikuti aturan yang ditetapkan oleh KPU terkait kampanye damai tersebut,"katanya.
JARPAS menurut Yahdil mendesak KPU dan Bawaslu bersikap tegas terhadap pihak pihak yang tidak taat aturan yang ditetapkan.
Karena pengibaran bendera partai dan atribut lainnya yang bukan disediakan oleh KPU juga beredar di lokasi acara.
"Ini tentu menjadi catatan yang serius untuk KPU dan Bawaslu kedepannya untuk tetap bersikap tegas dan netral," pungkasnya.
Projo Tolak Minta Maaf
Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengaku bingung atas tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya dan para relawan terkait aksi Walk Out SBY.
Menurut Budi kehadiran Projo di acara deklarasi kampanye damai juga tidak bermaksud untuk menyudutkan pihak lain.
Kata dia kehadiran relawan Projo dalam acara itu hanya meneriakkan dukungan untuk Jokowi agar bisa menjadi Presiden RI untuk kedua kalinya.
Tidak ada perkataan yang bernada menyudutkan pihak lain. Budi juga menegaskan, pihaknya tidak melakukan provokasi apapun.
"Mau ngapain (minta maaf)? Apa yang kita hina? Kesalahan kita apa? Kita damai, kita nyanyi nyanyi, gembira ria, kita memaknai Pilpres dan Pileg 2019 ini dengan penuh kegembiraan, penuh kedamaian. Karena kita ingin meningkatkan kualitas demokrasi, jangan dibalik balik dong," kata Budi.
Prabowo Desak KPU