Hal itu Sudjiwo Tedjo utarakan langsung melalui akun Twitternya, @sudjiwotedjo, Selasa (18/9/2018).
Pada unggahan cuitannya itu Sudjiwo Tedjo mempertanyakan, jika memang benar ada ulama, lantas mengapa masih banyaknya rakyat yang tidak bisa mengatur diri.
Di satu sisi, pria berusia 56 tahun ini juga mempertanyakan keberadaan ulama jika tidak ada.
Dengan begitu, lanjutnya, mengapa tiap kubu politik kerap mengklaim telah didukung ulama.
"Ulama sejatinya ada nggak sih? Kalau emang ada, knp rakyat masih ndak bisa antre, masih buang sampah sembarangan, masih main HP ktk diajak ngobrol pd jadwal yg ud disepakati dll?" tanya Sudjiwo Tedjo dalam cuitannya.
"Tp kalau ulama sejatinya gak ada, knp tiap kubu mengklaim didukung ulama?" lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, kubu calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto saling mengklaim suara ulama di Pilpres 2019.
Ijtima Ulama II diketahui menyatakan dukungnya kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Hal tersebut ditandai dengan penandatangan pakta integritas antara Prabowo Subianto dan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), Yusuf Martak.
• Prabowo dan Jokowi Saling Klaim Dukungan Ulama, Sudjiwo Tedjo Samakan dengan Ajian dalam Perwayangan
• Kontroversi The Power of Emak-emak: Dukungan Sudjiwo Tedjo Sampai Komentar Menohok Ferdinand
• Polemik Debat Capres Bahasa Inggris, Sudjiwo Tedjo Ambil Hikmahnya Soal Kaum Pemuja Budaya Asing
Tak ketinggalan, calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin juga mengatakan mendapat dukungan dari 400 ulama.
Ia menegaskan telah mendapat dukungan dari para ulama besar.
Bahkan para ulama itu sudah berkumpul di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah di Kedoya, Jakarta Barat, Sabtu pekan lalu untuk menyatakan dukungannya.
"Kyai-kyai kan sudah kumpul di Jakarta. Ada 400 kyai. Kyai besar-besar," kata Ma'ruf di Sekretariat Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, di Gedung MNC, Jakarta, Senin (17/9/2018) dikutip dari Kompas.com.
Melihat aksi saling klaim dari kubu Prabowo Subianto dan Jokowi, budayawan Sudjiwo Tedjo angkat bicara.
Sudjiwo Tedjo mempertanyakan soal berapa sebenarnya jumlah ulama di Indonesia.