TRIBUNJAKARTA.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo menyebut Prabowo Subianto mudah dikalahkan.
Iapun membeberkan caranya melalui akun Twitternya, @sudjiwotedjo, Selasa (25/9/2018).
Sudjiwo Tedjo menjelaskan, caranya dengan perbanyak lagi pemimpin sipil berasal dari kalangan militer.
Menurut Sudjiwo Tedjo, cara tersebut akan mengobarkan lagi memori kolektif rakyat yang kurang suka terhadap tentara.
Namun satu sisi ia menegaskan, jika Prabowo ingin menang, lakukan sebaliknya.
"Mengalahkan Prabowo gampang. Perbanyak lagi pemimpin sipil berasal militer yg attitude-nya masih militeristik. Ini akan mengobarkan lagi memori kolektif rakyat yang gak suka tentara dan bekas2nya. Dan Prabowo pasti kalah," tulisnya.
"Kalau ingin Prabowo menang, lakukan sebaliknya," tambahnya.
• Masuk dalam Bursa Kandidat Wagub DKI, Keponakan Prabowo Subianto: Saya Merasa Terhormat
• Dipuji Said Didu Saat Bagikan Kisah Soal Relawan, Sudjiwo Tedjo: Ini Penghinaan
• Edy Rahmayadi Semprot Aiman Soal Jabatan PSSI dan Gubernur, Sudjiwo Tedjo: Wartawan Berhak Bertanya
Dalam satu jam, cuitan tersebut sudah disambar 135 retweets dan 263 likes dari warganet.
Beberapa warganet juga turut memberi respon.
"Di US, tentara aktif baru boleh menjabat jabatan sipil setelah 2 tahun pensiun. Ibarat masa idah, durasi 2 tahun itu bertujuan utk menghilangkan pengaruh dan karakter militeristiknya. Mungkin Indonesia harus begitu?," tanya warganet.
"Memenangkan Prabowo gampang. Persedikit lagi pemimpin sipil berasal militer yg attitude-nya masih militeristik. Ini akan memadamkan lagi memori kolektif rakyat yang gak suka tentara dan bekas2nya. Dan Prabowo pasti menang. Kalau ingin Prabowo kalah, lakukan sebaliknya," tulis wargenet membalikkan twit Sudjiwo Tedjo.
"Hidup memang penuh dg keseimbangan.. bukan bgt mbah..," timpal warganet lain.
Sudjiwo Tedjo pertanyakan keberadaan ulama dan sindir kubu politik
Budayawan Sudjiwo Tedjo mempertanyakan keberadaan ulama.
Hal itu Sudjiwo Tedjo utarakan langsung melalui akun Twitternya, @sudjiwotedjo, Selasa (18/9/2018).