Gempa di Donggala

Gempa Bumi di Donggala dan Palu, Sudjiwo Tedjo: Yang Tertimpa Musibah Belum Tentu Celaka

Penulis: Erlina Fury Santika
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sudjiwo Tedjo di acara Mata Najwa pada Rabu (8/8/2018).

TRIBUNJAKARTA.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo mengungkapkan makna musibah terkait peristiwa gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu, Jumat (29/9/2018).

Hal itu Sudjiwo Tedjo ungkapkan melalui akun Twitternya, @sudjiwotedjo, Senin (1/10/2018).

Sudjiwo Tedjo menyebut, orang yang tertimpa musibah belum tentu orang yang celaka.

Sebab, seperti yang dikatakan Kyai Imron Djamil kepadanya beberapa bulan lalu, makna "musibah" seperti anak panah atau kehendak yang tepat menancap di pusat sasaran atau takdir.

Ia memberi contoh, mungkin saja dirinya yang justru celaka walau tampak selamat.

"Yang tertimpa musibah belum tentu yang celaka. Makna 'musibah' sendiri--seperti dawuh Kyai Imron Djamil ketika aku sowan ke Jombang bulan lalu - akar-batin-katanya laksana anak panah (kehendak) yg tepat menancap di pusat sasaran (takdir). Mungkin aku yg justru celaka walau tampak selamat," tulisnya.

Lebih lanjut, iapun memberikan pesan kepada orang-orang yang ingin memberikan bantuan kepada korban gempa.

Ia menjelaskan agar bantuan yang akan diberikan baiknya diniatkan bukan bantuan dari yang selamat, namun bantuan yang tampak selamat, agar orang itu terentas dari celaka.

"Dengan demikian, bantuan kita kepada yang kena musibah baiknya diniatkan bukan bantuan dari yang selamat, tapi bantuan dari yang tampak selamat (celaka) agar kita terentas dari celaka kita. Demikian kesimpulan secara #Math-ku," tambahnya.

Cuitan Sudjiwo Tedjo itupun mendapatkan banyak respon dari warganet, lebih dari 490 retweets dan 700 likes.

Ungkap Hal Mulia di Pilpres 2019, Sindiran Sudjiwo: Sudah Terlalu Lama Bangsa Ini Munafik

Soroti Sikap Politik Alissa Wahid dan Yenny Wahid, Sudjiwo Tedjo: Gus Dur Selalu Bikin Repot

Sebut Prabowo Subianto Gampang Dikalahkan, Sudjiwo Tedjo Ungkap Caranya

Sementara itu, kini kondisi lapangan di Donggala dan Palu terus mengalami perkembangan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut sebanyak 844 orang meninggal dunia usai digoncang gempa berkekuatan 7,4 SR dan tsunami pada Jumat (28/9/2018) lalu di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

Update perkembangan itu ia sampaikan pada Senin (1/10/2018) pukul 13.00 WIB.

Seluruh korban yang meninggal itu, lanjutnya, tersebar di beberapa titik, yakni di Kota Palu sebanyak 821 orang (744 orang sudah teridentifikasi), Kabupaten Donggala 11 orang dan Kabupaten Parigi Moutong sebanyak 12 orang.

"Korban meninggal dunia disebabkan oleh tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa dan akibat tsunami," jelas Sutopo dalam keterangan tertulis, Senin (1/10/2018).

Korban meninggal yang sudah teridentifikasi akan dimakamkan secara layak.

Halaman
123

Berita Terkini