"Udah pernah ngerasain keliling Indonesia gara-gara jadi masseur Persija, itu enaknya," ujar Adit.
"Senang bisa ke tempat-tempat baru yang belum pernah saya kunjungi sekalian jalan-jalan," ucapnya menambahkan.
Namun dibalik kesenangannya itu nyatanya tersimpam beberapa hal yang tak disukai Adit.
Dalam beberapa kesempatan, dirinya pernah dibuat kesal oleh pemain Persija Jakarta.
Adit kerap diperintahkan untuk mengambil barang-barang sang pemain dengan nada perintah tidak sopan.
"Kadang sering juga disuruh-suruh sama pemain. Kesel juga sih kan saya masseur bukan pembantu," ujar Adit mengeluh kondisinya.
Dirinya mengaku sudah jenuh dengan pekerjaan yang dijalani selama tiga tahun terakhirnya tersebut.
Adit berencana untuk mencari pekerjaan baru andai saja tidak diperpanjang kembali oleh Persija Jakarta di akhir musim.
"Dukanya paling itu jenuh juga kerjaannya gini-gini doang. Pengen nyoba suasana baru sih," ungkapnya.
"Paling nanti kalo udah keluar dari sini pengennya ngajar lagi aja, kan saya dari jurusan olahraga harus mengabdi lagi lah kalo bisa," pungkasnya.
Pengalaman unik di Persija
Selama berkarier tiga tahun menjadi masseur di Persija, Adit mempunyai banyak pengalaman unik.
Dirinya membagikan beberapa cerita unik saat bekerja di Persija.
Saat itu, kebetulan Sapri akan melaksanakan wisuda hasil jerih payahnya berjuang di masa perkuliahan.
Namun pada saat bersamaan Sapri tengah berjuang bersama Persija mengikuti sebuah turnamen di Bali.