Untuk durasinya, biasanya satu pemain dipijat selama satu jam lamanya.
"Biasanya sebelum latihan ngasih peregangan kepada pemain, baru abis latihan biasanya ada pemain yang minta di massage," kata Adit.
Adit mengungkapkan jika ada salah seorang pemain Persija yang sangat sulit saat di massage.
"Paling susah dan paling keras buat di massage itu Mas Gun (Gunawan Dwi Cahyo). Badannya sih biasa saja, tapi kakinya gede dan keras banget," ucapnya sambil tertawa.
Berbeda dengan sebelumnya, ada beberapa pemain Persija yang mudah dan menjadi langganannya untuk di massage.
Para pemain senior Persija sangat menyukai gaya pijatan yang dilakukan oleh Sapri.
"Pemain yang enak di massage itu pemain senior seperti Bang Andrytany, Maman, Ismed, dan Ramdani," ungkapnya.
"Kalo pemain asing Jaime, Osas, Rohit enak lah orangnya sambil becanda," katanya menambahkan.
Selain menjadi seorang masseur, Adit nyatanya sudah menyiapkan bekal untuk masa depannya.
Dirinya berencana untuk beralih profesi dari seorang masseur menjadi seorang pelatih kedepannya.
"Selain kadi masseur, saat ini saya juga kebetulan udah ngambil lisensi pelatih. Ya lumayan lah itu buat bekal kedepannya," pungkasnya.
Suka dan Duka Masseur Persija Jakarta
Selama bergabung bersama Persija Jakarta, Adit sudah banyak merasakan suka duka.
Selama tiga tahun ini Adit sudah mengunjungi tempat-tempat baru yang belum pernah ia datangi.
Adit bercerita keseruan dirinya bisa mendatangi kota-kota baru dan berkeliling Indonesia bersama Persija.