Polemik Ratna Sarumpaet

Ratna Sarumpaet Berbohong, Langkah Prabowo-Sandiaga dan Desakan Tim Jokowi

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivis Ratna Sarumpaet melaksanakan jumpa pers untuk mengklarifikasi berita penganiayaan dirinya, Rabu (3/10/2018).

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Aktivis Ratna Sarumpaet akhirnya mengakui telah berbohong mengenai kabar pengeroyokan di Bandung.

Wajah Ratna Sarumpaet yang babak belur ternyata bukan akibat dianiaya melainkan sedot lemak di RS Bina Estetika pada 21 September 2018.

Padahal, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto telah mengecam tindakan yang membuat wajah Ratna Sarumpaet lebam-lebam.

Tercatat, Ratna Sarumpaet menjadi juru kampanye nasional Prabowo-Sandiaga sebelum mengundurkan diri semalam.

Prabowo lalu kembali menggelar jumpa pers pascapengakuan Ratna Sarumpaet.

Prabowo Subianto mengaku tidak merasa bersalah dirinya ikut menyebarkan kabar hoaks terkait penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet.

"Tapi saya tidak merasa bersalah," ujar Prabowo, di kediamnya dikawasan Kartanegara 4, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).

Namun, Prabowo mengaku grasak-grusuk dalam mengambil sikap membela Ratna Sarumpaet.

"Jika saya agak grasak grusuk, namanya baru belajar tim saya ini baru berapa bulan, tapi tidak ada alasan ya kalau salah tetap salah," ujar Prabowo.

Selain itu, Prabowo juga mengaskan dirinya telah meminta Ratna untuk mundur sebagai juru kampanye nasional dalam Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga.

Dirinya juga menegaskan kubunya tidak dapat mentolerir tindakan Ratna yang telah melakukan kebohongan terhadap publik.

"Beliau sudah mengundurkan diri, kami juga tidak bisa mentolerir berita bohong, oleh karena itu kami tegas kalau ada tim kami yg berbohong akan kami tindak dan kami bahkan akan minta aparat untuk lakukan penindakan sesuai dengan hukum," jelasnya.

Ratna Sarumpaet Depresi

Prabowo Subianto mengatakan, berdasarkan informasi dari keluarganya, kemungkinan Ratna Sarumpaet mengalami tekanan kejiwaan atau depresi.

Pernyataan Prabowo tersebut merespon pengakuan palsu Ratna Sarumpaet mengenai penganiayaan yang menyebabkan wajahnya penuh lebam.

"Saya juga jelaskan beliau usia 70 tahun, dan saya dapat berita dari keluarganya beberapa bulan ini, ada beberapa kegiatan dan tindakan beliau yang bisa dikatakan kemungkinan beliau di bawah tekanan kejiwaan atau depresi," kata Prabowo di Kediamannya, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, (3/9/2018).

Calon Presiden 2019 Prabowo Subianto meminta maaf pada publik karena telah ikut menyuarakan kebohongan yang dikarang oleh Ratna Sarumpaet terkait penganiayaan. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Bahkan, menurut Prabowo, terindikasi depresi yang dialami Ratna sarumpaet sangatlah berat. Hanya saja ia tidak tahu penyebab tekanan kejiwaan yang dialami Ratna.

"Saya tidak tahu, saya kira setiap orang kan bisa alami. Beliau berusia 70 tahun, bermasalah ekonomi, mungkin macam macam," katanya.

Prabowo enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai kemungkinan Ratna mengalami depresi. Menurutnya hal tersebut merupakan ranah pribadi, dan secara personal ia masih menghormati Ratna Sarumpaet.

"saya juga tidak mau ikut urusan privasi saya tidak mencampuri, tapi dalam hal ini saya empati, saya kasihan sama beliau sebagai manusia," pungkasnya.

Sandiaga Uno Bakal Lapor Polisi

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno akan melaporkan Ratna Sarumpaet ke polisi karena telah berbohong terkait kabar penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet.

Ratna sempat mengaku dianiaya oleh sejumlah orang tak dikenal pada 21 September 2018 di Bandung, Jawa Barat.

"Seperti disampaikan cawapres kami yaitu Bang Sandi, akan melaporkan Bu Ratna ke pihak kepolisian," ujar Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat ditemui di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018) malam.

Dahnil mengatakan pihaknya merasa telah dirugikan dengan kebohongan Ratna Sarumpaet. Selain itu, ia juga menegaskan bahwa BPN telah memberhentikan Ratna Sarumpaet sebagai juru kampanye nasional.

Seperti diketahui, Ratna Sarumpaet merupakan salah juru kampanye nasional pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Kami merasa dirugikan oleh tindakan Bu Ratna. Sebab itu nanti tim hukum akan memutuskan dan mempersilahkan pihak kepolisian untuk memproses Bu Ratna secara hukum," kata Dahnil.

Reaksi Kubu Jokowi

Sekjen PKB, Abdul Kadir Karding (Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha)

Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding melihat adanya upaya membangun opini publik bahwa pemerintahan Jokowi membungkam aktivis demokrasi dalam kasus Ratna Sarumpaet.

"Nah Bu Ratna Sarumpaet mengaku ke publik setelah dia diketahui bahwa polisi sesungguhnya punya data cukup, lengkap dan tidak terbantahkan dia tidak dipukul tapi operasi plastik," ujar Abdul Kadir Karding.

Sementara terkait persepsi politik, Karding melihat rangkaian peristiwa politik tersebut bertujuan untuk melemahkan dan mengurangi elektabilitas Jokowi-Ma'ruf.

"Langkah Prabowo dengan melakukan konferensi pers memang harus dilakukan kalau tidak serangan yang awalnya diarahkan ke Pak Jokowi berbalik mengenai mukanya sendiri, jadi ya saya sih menganggap memang seharusnya begitulah," imbuhnya.

Politikus PKB itu lalu meminta polisi tidak berhenti mengusut kasus tersebut.

Ia meminta aparat menyelidiki kasus tersebut dan dilakukan secara transparan.

"Apa hoaks ini berdiri sendiri apa dibangun bersama dan disebarkan bersama," ujarnya.

Ratna Mundur dari Timses Prabowo-Sandiaga

Selepas pengakuan Ratna Sarumpaet soal cerita fiktifnya, beredar tangkapan foto sepucuk surat yang mengatasnamakan dirinya mundur dari Juru Kampanye Nasional Prabowo-Sandiaga.

Surat tersebut beredar di kalangan wartawan sesaat setelah Ratna melakukan konferensi pers yang mengakui bahwa dia telah membohongi publik terkait keadaannya pada sore tadi.

Aktivis Ratna Sarumpaet melaksanakan jumpa pers untuk mengklarifikasi berita penganiayaan dirinya, Rabu (3/10/2018). (TribunJakarta)

Saat wartawan coba mengonfirmasi, juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, membenarkan isi surat tersebut.

“Ya menurut informasi sih bener Mbak Ratna mundur, pokoknya ada surat atau enggak dia tetap di berhentikan oleh tim diberhentikan,” sebut Andre kepada wartawan, Rabu (3/10/2018).

Sementara itu Koordinator Juru Bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak membenarkan hal tersebut.

Dia mengatakan bahwa Ratna Sarumpaet telah meminta maaf kepada koalisi Prabowo-Sandiaga sekaligus memberikan surat pernyataan pengunduran dirinya sebagai Jurkamnas.

Diduga Kena Serangan Jantung, Pengemudi Ojek Daring Ditemukan Tewas di Pinggir Danau

Antisipasi Banjir, Kecamatan Cipayung Lakukan Normalisasi Saluran Kalijati

Fahri Hamzah Bereaksi Ketika Tsamara Amany Kritik Prabowo Cs Klaim Jadi Korban Ratna Sarumpaet

"Iya bu Ratna telah memberikan surat pengunduran dirinya kepada kami sebagai Juru kampanye nasional," kata Dahnil dalam konferensi pers di Kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan.

Adapun isi surat pernyataan pengunduran diri Ratna Sarumpaet sebagai Juru Kampanye Nasional, sebagai berikut:

Kepada yang saya hormat:

 

Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Salahudin Uno
Bapak Joko Santoso dan seluruh Tim Pemenangan Prabowo Sandi.
Semua pimpinan partai Koalisi Prabowo Sandi.
Dengan Hormat,

Setelah kita semua dalam dua hari terakhir, terbelenggu masalah emosional yang terjadi sebagai akibat perbuatan saya, maka sebagai pertanggung-jawaban moralnsaya, bersama ini saya, Ratna Sarumpaet mengundurka diri dari Tim Pemenangan Prabowo Sandi sebagai Jurkamnas no urut 42.
Terkait dengan hal tersebut diatas, maka sejak saat ini saya sudah tidak terlibat lagi dengan semua permasalahan yang berhubungan dengan Tim Pemenangan Prabowo-Sandi.
Namun tanpa keterlibatan saya di Tim Pemenangan Prabowo Sandi, saya akan tetap berjuang demi kemenangan Prabowo Sandi untuk Indonesia yang lebih baik.

Jakarta, 3 Oktober 2018

Hormat Saya

Ratna Sarumpaet

(TribunJakarta.com/Tribunnews.com/Kompas.com)

Berita Terkini