Polemik Ratna Sarumpaet

Ratna Sarumpaet Bohong, Fahri Hamzah Sebut Teori Konspirasi Dibolehkan dan Singgung Dusta Kekuasaan

Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah

TRIBUNJAKARTA.COM - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengungkapkan komentarnya terkait kebohongan Ratna Sarumpaet di kasus dugaan penganiayaan.

Hal tersebut disampaikannya melalui laman Twitternya pada Kamis (4/10/2018).

Fahri Hamzah menyatakan, jadi yang bohong dan sebar hoaks itu sosok Ratna Sarumpaet dan ia sudah meminta maaf.

Fahri pun mempersilahkan bagi pihak yang akan memproses hukum peristiwa tersebut.

Meski demikian, Fahri menegaskan proses hukum tersebut harus adil.

"Semua yang bohong dan sebar hoaks harus diproses hukum," tuturnya.

Tak hanya itu, Fahri tampak membandingkan kebohongan Ratna Sarumpaet dengan dusta kekuasaaan.

Fahri menyatakan, bagi pihak yang ingin tempur beberapa minggu di kasus Hoaks Ratna Sarumpaet, perlu mengetahui bahwa sebesar-besar bohong yang dibuat oleh orang tak berkuasa pastilah lebih besar akibat dusta para penguasa.

Fahri pun memberikan contoh dari pernyataannya itu, seperti kurs, APBN, subsidi, kemiskinan.

Menurut Fahri, hal itu nyata dan akhirnya akan bicara.

"Memang alat dusta orang biasa itu enggak canggih, tapi alat menyelidik dan mengungkap dusta oleh penguasa super canggih," tuturnya.

Pilot Abdul Rozak Selamat dari Gempa Palu: Punya Firasat Musibah Akan Besar hingga Lari ke Bandara

Sempat Berpikir akan Meninggal, Ini Perjuangan Atlet Paralayang Selamat dari Gempa dan Tsunami Palu

Hal itu juga berlaku sebaliknya, alat penguasa untuk berdusta itu canggih dan kemampuan rakyat untuk mengungkap dusta penguasa sangat tak canggih.

Fahri Hamzah mengungkapkan, Ratna Sarumpaet sebenarnya sedikit dari rakyat dan orang biasa yang punya kapasitas mengungkap dusta penguasa dan hal tersebut dilakukan ketika masa orde baru dan setelahnya.

Follow Juga:

Namun, kini reputasi Ratna Sarumpaet hancur sehingga kemampuannya akan sirna.

"Cara RS menghancurkan reputasinya sangat konyol dan hampir saja menghancurkan reputasi orang lain yg sedang berjuang menegakkan oposisi pada kekuasaan," imbuhnya.

Fahri akui jika kita boleh punya teori konspirasi tapi yang penting jangan berhenti melawan dusta kekuasaan.

"Tetap waspada menjaga reputasi," katanya.

Fahri pun mengingatkan jika tahun ini merupakan tahun politik dan politik akan semakin kejam.

Untuk itu, Fahri menghimbau untuk saling jaga dan jangan ada dusta dalam berjuang.

Ratna Sarumpaet Berbohong, Gibran Rakabuming Tanggapi Permintaan Maaf Fadli Zon hingga Rizal Ramli

Bayi Kembar Lahir Saat Gempa Palu, Dokter Relawan Ungkap Kronologi dan Akui Kejadian Tak Terduga

"Jangan biarkan diri kita menjadi agen dusta sebab jiiab menang dan berkuasa pun bikin sengsara," terangnya.

Fahri Hamzah kemudian menyatakan, terdapat pihak-pihak yang tak ingin kasus Ratna Sarumpaet berhenti begitu saja karena sedang panen prestasi.

"Kita melayani saja dengan seadanya .kita lihat saja apakah musim panen tak akan berhenti," ucapnya.

Pengakuan Ratna Sarumpaet

Aktivis Ratna Sarumpaet, memberikan pernyataan yang sangat mengejutkan terkait informasi bahwa dirinya telah dianiaya hingga luka lebam di wajahnya.

Kepada awak media di kediamannya di Jalan Kampung Melayu Kecil V, Tebet, Jakarta Selatan, Ratna Sarumpaet menuturkan bahwa kabar penganiayaan dirinya hanyalah kebohongan yang dibuatnya.

Ia juga mengakui, bahwa lebam di wajahnya adalah efek dari operasi sedot lemak pipi kanan dan kirinya, yang ia lakukan pada tanggal 21 September 2018 silam.

"Jadi tidak ada penganiayaan, itu hanya cerita khayalan yang entah diberikan setan mana kepada saya," kata Ratna di kediamannya, Rabu (3/10/2018).

Sekolah di DKI Jakarta Dipastikan Tak Libur Saat Asian Para Games 2018 Berlangsung

Jadi Pihak Pertama yang Sebar Kasus Ratna Sarumpaet, Fadli Zon Diminta Mahfud MD Bertanggungjawab

Ia juga menuturkan, dirinya meminta maaf kepada semua pihak yang terkena dampaknya.

Khususnya, permintaan maaf terbesar Ratna tujukan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang telah membelanya pada Selasa 2 Oktober 2018 malam di kediamannya pada jumpa pers.

"Saya sangat memohon maaf pada Pak Prabowo yang terutama, yang kemarin dengan tulus membela saya, membela kebojongan yang telah saya buat," ujar Ratna Sarumpaet.

Tanggapan Prabowo Subianto

Buntut dari kebohongan yang dilakukan Ratna Sarumpaet, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta dirinya mundur dari badan tim pemenangan.

Prabowo mengatakan, Ratna pun sudah melakukan hal yang diminta olehnya, dan juga sudah ada surat pengunduran dirinya.

"Saya tegaskan, saya telah minta ibu Ratna untuk mundur dari badan tim pemenangan, dan beliau telah lakukan itu dan sudah ada suratnya," ujar Prabowo di kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).

Selain itu, Prabowo juga menuturkan mempersilahkan jika ada proses hukum yang harus dilaksanakan terhadap Ratna Sarumpaet.

Tonton Juga:

Menurutnya, Ratna harus bertanggung jawab atas kebohongannya yang menyebut dirinya mengalami lebam di wajah karena telah dianiaya, dan nyatanya lebam tersebut akibat efek dari operasi sedot lemak yang ia lakukan pada 21 September 2018 silam.

Prabowo menuturkan, pihaknya tidak akan mentolerir informasi hoax yang disebarkan oleh anggotanya dan akan bertindak tegas.

"Bahkan kami akan minta aparat untuk lakukan penindakan, sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Prabowo.

Berita Terkini