"Di Asia setahu saya baru Filippina, Singapore, Thailand dan Indonesia.
Baru empat negara termasuk Indonesia.
Proses menjadi tuan rumah tdk mudah, diseleksi dan dilihat kemampuannya," jelasnya.
• Ajak Direktur IMF Kunjungi Tanah Abang, Jokowi Belikan Baju Koko
• Presiden Jokowi Ajak Managing Director IMF Cek Pelayanan Rumah Sakit Pusat Pertamina
Jika ingin penambahan utang, kata dia, Indonesia tidak perlu jadi tuan rumah, maka dari itu, salah besar jika pertemuan ini bertujuan untuk menambah utang.
"Ada pertanyaan apakah dg pertemuan tahunan tujuannya untuk meminta tambahan utang? Jawabannya Sama sekali tidak.
Utk meminta tambahan utang, tdk perlu jadi tuan ruman.
Argentina meminta utang IMF tahun ini krn krisis. Mereka bukan tuan rumah," katanya.
Sebaliknya, kata Chatib lagi, dengan adanya pertemuan ini, Indonesia bisa memanfaatkannya untuk komunikasi dan memasukkan ide-idenya.
"Di dalam pertemuan ini dibahas situasi ekonomi dunia, diskusi mengenai kebijakan negara2. Perkembangan teknologi dsb. Indonesia bisa memanfaatkan itu utk komunikasi dan memasukkan ide nya," tulisnya.
"Indonesia justru harus memanfaatkan pertemuan tahunan ini utk memasukkan agendanya. Dg begitu Indonesia akan berperan di level global," tambahnya.
Kemudian saat ditanya apakah Indonesia bisa menolak atau membatalkan pengajuan tersebut, saat SBY sudah tidak lagi menjabat, ia menjawab bisa.
Tapi dengan catatan, pembatalan itu dilakukan sebelum Oktober 2015.
"Tentu bisa. Kan Indonesia baru ditunjuk jadi tuan rumah Oct 2015. Bisa saja kalau mau, Indonesia mundur sebelum Oct 2015. Koreksi kalau sy salah," ujarnya.