Walau ada yg menebak Indonesia akan hancur beberapa tahun mendatang.
Nilai-nilai luhur yg dilatarbelakangai keyakinan atas budaya menunjukkan rasa simpati dan empati memang sudah luntur di banyak tempat, malah ada juga yg terang-terangan berpindah kebudayaan ke bangsa lain.
Namun di beberapa daerah nilai-nilai itu masih kokoh terjaga.
Semoga nilai, norma, yg selama ini membangun Indonesia menjadi bangsa yg bermartabat akan selalu terjaga.
Indonesia belum punah,"
Diketahui, Jannatun Cintya Dewi merupakan salah satu korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 yang berhasil diidentifikasi untuk pertama kalinya.
Dikutip dari Kompas TV Live, Jannatun Cintya Dewi (24) warga Sidoarjo, Jawa Timur, merupakan anak dari Bambang Supriyadi sebagai suami dan Surtiyem sebagai isteri.
Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Inafis Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Hudi Suryanto dalam konferensi pers dalam konferensi pers di Rumah Sakit Polri Jakarta, Rabu (31/10/2018).
"Dari 24 kantong yang kami terima, ada satu kantong, tepatnya kantong bernomor reg 00 lion tanjung priok/0010/xxx/201," ujar dia.
Hudi Suryanto mengatakan, identifikasi jenazah Jannatun didapat dari potongan-potongan tubuh yang terdiri dari tangan kanan dengan lima jari lengkap.
"Di dalamnya ternyata ditemukan di antara body part atau bagian-bagian tubuh yang ada di kantong itu. Ditemukan tangan kanan dengan lima jari lengkap," terang Hudi Suryanto.
Tim DVI lantas mencocokan sidik jari potongan tubuh itu dengan data tunggal e-KTP, hingga data-data yang ada, seperti dari pihak keluarga hingga ijazah korban.
"Nama lengkapnya Jannatun Cintya Dewi, lahir Sidoarjo 12 September 1994 perempuan, agama Islam, alamat Dusun Prumpon, RT 1 RW 1, Sukodono, Jawa Timur," jelas Hudi Hudi Suryanto.
Baca tanpa iklan