Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD berkunjung ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta pada Rabu (7/11/2018).
Mahfud MD mengaku bertemu dengan pimpinan KPK.
Mahfud MD mengatakan dirinya bersama pimpinan KPK berdiskusi seputar isu korupsi.
"Kita bicara masalah kasus yang sedang muncul di masyarakat, ya kita tanyakan, kita klarifikasi. Itu saja," kata Mahfud MD.
Ia menegaskan tidak ada kasus korupsi yang spesifik dibahas bersama pimpinan KPK.
"Enggak ada. Pokoknya semuanya kasus yang muncul di masyarakat deh. Kita tanya, terus dijelaskan. Kita diskusikan, ke mana arahnya, bagaimana clear-kan itu semua, agar pemberantasan korupsi berjalan cepat," papar dia.
Mahfud juga mengakui dirinya dan Pimpinan KPK mendiskusikan masalah internal di lembaga antirasuah itu.
Meski demikian, Mahfud enggan menjelaskan lebih rinci terkait hal tersebut.
Mahfud MD lantas mebeberkan hal yang kerap dianggap biasa oleh orang Indonesia, namun tak boleh dilakukan saat datang berkunjung ke KPK.
• Merokok Sejak Kecil, Mahfud MD Ungkap Alasannya Berhenti dan Singgung Soal Dikucilkan
• Wakil Ketua Umum PAN Jadi Tersangka, Mahfud MD Pernah Bilang Kucing Mengeong, Tikus Tetap Ditangkap
TONTON JUGA
Hal tersebut disampaikan Mahfud MD melalui media sosial Twitternya.
Mahfud MD mengatakan saat mengunjungi KPK, seseorang tak boleh membawa buah tangan dalam bentuk apapun.
Padahal membawa buah tangan menjadi hal yang biasa bagi orang Indonesia, saat bertamu.
"Kalau mengunjungi Komisioner @KPK_RI tdk boleh membawa apa-apa," tulis Mahfud MD.
• Ceritakan Pemimpin Negara yang Jadi Korban Permainan Politik, Mahfud MD: Saya Belum Jadi Apa-apa
• Sebut Jadi Korban Permainan Politik, Mahfud MD Bandingkan Dirinya dengan Soekarno hingga Gus Dur
Menurut Mahfud MD bahkan minuman untuk tamu yang datang ke KPK harus dibuatkan oleh si tuan rumah sendiri.
"Bahkan minum teh atau kopi pun dibuatkan oleh tuan rumah sendiri," tulis Mahfud MD.
Mahfud MD menceritakan saat kunjungannya itu, Komisioner KPK Laoede M.Syarif membuatkannya minuman.
"Komisioner KPK Laode M. Syarief membuatkan minum utk saya dan Mas Zainal Arifin Uceng saat kami ke kantornya di KPK tadi siang," tulis Mahfud MD.
Pantauan TribunJakarta.com cuitan Mahfud MD itu sudah disukai lebih dari 500 pengguna Twitter.
• Mahfud MD: Kalau Anda Bilang Jokowi Kerempeng, Prabowo Kalah Terus di Pilpres Itu Kampanye Negatif
• Kiai Maruf Didukung Mahfud MD, Gerindra: Yang Penting Rakyat Dukung Prabowo
Tak hanya itu ratusan netizen juga nampak memberikan komentar.
@harjunwiranata: "Jika yg dibawa saran, ide, dan ilmu tentunya tidak apa-apa kan Prof?"
@bakrie_asep: "Prof, salut sama orang KPK. Biasanya klo mau nyuguhin tamu, di kantor lain pimpinan tinggal panggil bawahan...."
@Marsudi__: "kalo budaya saya sbg orang jawa biasanya kalo mau bertamu/kumpul saya suka nawarin dulu prof... mau di bwain jajanan apa neh....buat tuan rumah,baik itu di kantor / di rumah."
Mahfud MD juga mengakui dirinya dan Pimpinan KPK mendiskusikan masalah internal di lembaga antirasuah itu.
• Kasus Ratna Sarumpaet, Mahfud MD Sebut Amien Rais Bukan Target Untuk Jadi Tersangka
• Mahfud MD Cuitkan 3 Hal yang Harus Ada Dalam Negara, Hidayat Nur Wahid Sindir Soal Penegakan Hukum
Meski demikian, Mahfud MD enggan menjelaskan lebih rinci terkait hal tersebut.
"Ya sedikit-sedikit lah (dibahas). Tetapi kan kita juga tidak boleh ikut campur ke ke dalam. Kita mendengar masalah ini, masalah itu, sedikit-sedikit. Kita tanya bagaimana sih sebenarnya masalahnya. Gitu aja. Dan kita menjadi tahu," ungkap Mahfud.
Selain pembicaraan tersebut, Mahfud MD juga menyarankan kepada KPK untuk menggiatkan pendidikan antikorupsi di tingkat perguruan tinggi.
Menurut Mahfud MD, KPK harus proaktif membangun integritas dan sikap antikorupsi kepada generasi penerus bangsa.
• Minta Maaf Ratna Sarumpaet Berujung Tersangka, Mahfud MD Kasih Penjelasan
• Mahfud MD Ingatkan Fahri Hamzah Soal e-KTP Seusai Disinggung Hoaks Jabatan Cawapres
"Karena kader-kader bangsa kan ada di perguruan tinggi ya. Jadi bagaimana cara mendidik mereka tanpa harus masuk ke kurikulum. Kalau kurikukum kan artinya hanya (menyasar) fakultas tertentu," kata dia.
"Tapi kalau pendidikan antikorupsi di perguruan tinggi yang bukan kurikukum kan sedang dicari modusnya (strateginya)," lanjut Mahfud MD.
Mahfud MD meminta KPK untuk terus berjuang memberantas korupsi di Indonesia.
Sebab, kata dia, KPK merupakan lembaga penegak hukum yang paling dipercaya publik saat ini dalam pemberantasan korupsi.
"Nah ini harus kita jaga sebagai kekayaan kita di dalam mozaik penegakan hukum di Indonesia. Pokoknya saya katakan, KPK harus bersemangat karena kepercayaan masyarakat sekarang ini sudah ke KPK. Jadi jangan takut pada siapapun. Jalan terus," kata dia.