TRIBUNJAKARTA.COM - Anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming menanggapi sikap Kaesang yang memilih jualan pisang ketika dituding pegang bendera PKI di sebuah foto yang tersebar di media sosial.
Dalam sebuah foto yang tersebar di media sosial tersebut tampak sosok pemuda yang dianggap sebagai Kaesang sedang memegang sebuah bendera PKI.
Potret yang tersebar di media sosial itu kemudian dicuitkan kembali oleh sebuah akun bernama @pacarkuyoonsu dan menandai akun Kaesang Pangarep.
Warganet tersebut tampaknya ingin meminta klarifikasi Kaesang terhadap potret yang telah tersebar itu.
"Dapat foto ini dari teman, kalo ku lihat yang paling pojok itu Kaesang Pangarep putra presiden.
Setelah ku zoom dan ku cek pakai media foto shop, ga ada editan dari foto ini. #mohon infonya sob...bagi yg lebih paham," tulis salah satu postingan warganet.
"@kaesangp monggo mas Kaesang waktu dan tempat saya persilahkan," tulis akun warganet.
Adanya postingan itu kemudian ditanggapi Kaesang Pangarep.
Kaesang Pangarep tampak cuek saat mengklarifikasinya, bahkan ia lebih memilih berjualan pisang.
• Berawal Melaksanakan Nazar atas Kekalahan Ahok, Rizieq Shihab Dikabarkan Ditangkap di Arab Saudi
• Sang Ayah Jadi Orang Terkaya Paling Muda Se-Indonesia, Putri Tanjung Pilih Makan Tempe Saat Sekolah
Tampak beberapa kali di laman Twitternya, Kaesang terus mempromosikan bisnisnya di bidang kuliner dengan rajin melalukan "retweet" terhadap postingan warganet.
"Trus saya harus klarifikasi gitu ? Mending jualan pisang," balas Kaesang Pangarep.
Follow Juga:
Tanggapan dari Kaesang Pangarep tersebut kini dibalas oleh Gibran Rakabuming, sang kakak sulung.
• Satu Turbin Pesawat Lion Air PK-LQP Tiba di Dermaga JICT II Pagi Ini
• Dokter Muda Ibnu Hantoro Jadi Korban Lion Air PK-LPQ, Sang Anak: Kok Nama Papi Disebut Terus
Melansir laman Twitternya @chilli_pari pada Rabu pagi (7/11/2018), Gibran Rakabuming meminta Kaesang untuk lakukan tes DNA.
"Minimal tes dna lah," tulis Gibran Rakabuming.
Jokowi Buka Suara Soal Tudingan PKI
Presiden Jokowi menanggapi tudingan soal antek asing, PKI, dan antiIslam yang menimpa dirinya.
Awalnya Jokowi mengungkapkan tudingan-tudingan tersebut berhembus sejak Pilpres 2014.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menjadi narasumber di acara Satu Meja Kompas TV, pada Senin (22/10/2018).
"Itu sudah sejak 2014, itu dimulai dari yang namanya Obor Rakyat, kemudian diperkuat lagi Sarachen yang menyebarkan," ucap Jokowi dikutip TribunJakarta.com dari saluran YouTube Kompas TV, pada Selasa (23/10/2018).
Jokowi lantas menegaskan tudingan tersebut hanyalah bentuk politik yang tidak beretika dan beradab.
"Itulah politik yang tidak beretika, tidak beradab," jelas Jokowi.
"Yang jelas saya muslim bapak ibu saya muslim, keluarga besar saya muslim," tambahnya.
Menganggapi tudingan tersebut, Jokowi mengatakan dirinya bukan tak ingin bertindak.
Namun menurut Jokowi jika dirinya bertindak maka ratusan orang dapat terseret dalam kasus tudingan-tudingan tidak beradab itu.
Jokowi mengaku ia menyerahkan semuanya kepada hukum yang berlaku.
• Selama 2 Hari PT KAI Beri Diskon 10 Persen, Intip Syarat dan Ketentuannya!
• TERPOPULER: Maia Estianty Dinikahi Irwan Mussry, Dul Jaelani: Kaya Raya Tapi Tak Baik Buat Apa
Selain itu, Jokowi menanggapi isu dirinya dituduh merupakan bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI).
Bantahan terkait isu tersebut diungkapkan dirinya di acara Mata Najwa yang ditayangkan pada Rabu malam (25/4/2018).
"Sekarang ini masyarakat semakin matang, semakin dewasa," tungkasnya.
Tonton Juga:
"Saya lahir pertengahan 1961, Juni. Berarti kan umur saya 3,5 tahun. Masa ada aktivis PKI Balita, logikanya ada dimana?," imbuhnya.
Dirinya juga menyatakan saat ini zaman era terbuka, maka tiap organisasi masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya di Solo dapat mengcek isu tersebut.
"Semua ormas memiliki cabang Solo, cek saja di sekitar rumah orang tua atau rumah kakek-nenek saya. Ini zaman terbuka, gak bisa ditutupi," katanya.