Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMATJATI - Tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara TK. I R. Said Sukanto (RS Polri), belum dapat menyimpulkan penyebab kematian dari jenazah pria yang berada dalam tong berwarna biru yang ditemukan di Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
Akan tetapi, Kepala Forensik Rumah Sakit Bhayangkara TK. I R. Said Sukanto (RS Polri), Kombes Pol Edy Purnomo mengatakan, terdapat luka akibat senjata tajam di bagian leher dan punggung korban.
"Sementara ada luka karena senjata tajam, di bagian leher dan punggung. Perkiraan usianya sekitar 30 sampai 60 tahun," ujar Edy Purnomo di depan Ruang Postmortem RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.
Edy Purnomo mengatakan, bahwa korban diterima RS Polri dari Polsek Klapanunggal pada Minggu (18/11/2018), pukul 09.15 WIB.
Ia menjelaskan, bahwa pihaknya akan melakukan pemeriksaan lebih mendalan terkait penyebab kematian laki-laki tersebut, apakah karena senjata tajam atau dimasukkan ke dalam tong biru.
"Nanti kita lihat hasil pemeriksaan lebih mendalam, katena mungkin gentongnya kecil, mungkin juga mau ditekuk, kami tidak tahu. Tapi nanti kita lihat, karena drum-nya berisi air," ujar Edy Purnomo.
• Wali Kota Jakarta Timur Dijadwalkan Hadiri Rapim Gubernur DKI
• Sisir Wilayah Jagakarsa, Satpol PP Tertibkan 2 Spanduk Liar
Sebelumnya, sesosok jenazah di dalam tong berwarna biru ditemukan di Klapanunggal, Kabupaten Bogor menggegerkan warga, Minggu (18/11/2018) pagi.
Mayat yang belum diketahui identitasnya itu, berada dalam kondisi meringkuk di dalam tong sempit yang biasa digunakan untuk tempat sampah atau menampung air.
Korban diketahui bernama Abdullah Fihtri Setiawan (AFS) kerap dipanggil Dufi, berusia 43 tahun dan merupakan warga Pagedangan, Tangerang, Banten.