Rumah kontrakan Nurhadi dikabarkan dijadikan pelaku sebagai lokasi pembunuhan sebelum dibuang dalam drum ke Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
Pantauan TribunnewsBogor.com, Rabu (21/11/2018), di dinding tembok luar kontrakan pelaku terdapat tulisan kata, 'KONTAK' yang diberi garis horizontal di bagian tengahnya.
Selain itu, tulisan tersebut juga terlihat ditulis menggunakan cairan merah tua diduga menggunakan darah.
Tetangga kamar kontrakan terduga pelaku, Aminah (35), mengaku kaget saat hendak membuang sampah melihat tulisan tersebut.
"Saya kaget juga lihat tulisan itu tadi. Saya kan mau buang sampah, saya lihat dikirain tulisan jorok yang jail gitu, ternyata tulisan 'Kontak' dan dilihat dari deket kayak darah," kata Aminah kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (21/11/2018).
Aminah mengaku tak tahu siapa yang membuat tulisan dari bercak darah tersebut.
Sampai berita ini diturunkan TribunnewsBogor.com belum mendapat keterangan pasti siapa dan apa maksud dari penulisan 'kontak' yang diduga menggunakan darah tersebut.
Selain itu rumah kontrakan pelaku sampai saat ini masih tertutup dan disegel petugas menggunakan garis polisi.
Kemudian yang tersisa di bagian luar korntrakan terpantau hanya ada beberapa piring, tempat menjemur baju dan seekor kucing peliharan pelaku.
Kronologi penangkapan pelaku
M. Nurhadi, pelaku pembunuhan Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi yang ditemukan tewas di dalam drum berhasil ditangkap tim Ditkrimum Polda Metro Jaya.
Pelaku ditangkap di tempat Steam Motor Omen, di Jalan Kampung Pedurenan, RT01, RW10, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Selasa, 20 November 2018 kemarin, sekitar pukul 14.30 WIB.
Nesan pemilik cuci motor mengatakan, saat penangkapan, ia tengah berada di lokasi dan melihat langsung detik-detik penangkapan.
"Iya bener saya liat kemarin siang kejadiannya, kebetulan emang waktu itu anak saya yang layanin dia (pelaku) buat steam motornya," kata Nesan, Rabu (21/11/2018).
Dia menceritakan, saat itu pelaku M. Nurhadi datang seorang diri menggunakan motor jenis sport berwarna biru.