Jumlah korban jiwa dan kerusakan akibat tsunami Banten terus bertambah karena masih dalam proses pendataan.
Hingga pukul 10.00 WIB, Sutopo mengumumkan jumlah korban meninggal adalah 62 orang.
Sementara itu jumlah korban luka ada 584 orang dan 20 orang hilang.
Selain itu tsunami juga menyebabkan 430 rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat dan 10 kapal rusak berat.
3. Dugaan penyebab tsunami
Sutopo juga menyampaikan dugaan penyebab tsunami menurut BMKG dan Badan Geologi.
Tsunami bukan dipicu oleh gempa bumi karena tidak ditemukan adanya aktivitas tektonik di alat seismograf.
Kemungkinan tsunami ini terjadi karena adanya longsor bawah laut pengaruh erupsi gunung Anak Krakatau.
Pada saat bersamaan juga terjadi gelombang pasang akibat bulan purnama.
"Tsunami bukan dipicu oleh gempabumi. Tidak terdeteksi adanya aktivitas tektonik. Kemungkinan tsunami terjadi akibat longsor bawah laut karena pengaruh dari erupsi Gunung Anak Krakatau. Pada saat bersamaan terjadi gelombang pasang akibat pengaruh bulan purnama. Jadi ada kombinasi antara fenomena alam yaitu tsunami dan gelombang pasang." Tulis Sutopo Purwo dikutip Grid.ID dari akun Instagram @sutopopurwo.
4. Fenomena Langka
BMKG menyatakan bahwa kejadian ini merupakan hal yang langka.
Jika memang benar tsunami disebabkan oleh aktivitas vulkanik gunung Anak Krakatau, maka ini merupakan fenomena pertama setelah Indonesia merdeka.
Karena merupakan kejadian yang langka, BMKG akan mengumpulkan para pakar dan ahli untuk berdiskusi mengenai kejadian ini.
"Jika terbukti tsunami ini akibat aktifitas vulkanik maka ini adalah tsunami akibat vulkanik pertama semenjak Indonesia merdeka," tulis BMKG dikutip Grid.ID dari akun Instagram @infobmkg (23/12/2018).