Menanggapi link video berisi ucapan Menko Luhut bersedia mencium kakinya, kemudian dikomentari Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah mengaku tidak ingin mengusik tentang janji Menko Luhut yang ingin mencium kakinya.
"Gak usah gitu lah ..," tulis Fahri Hamzah.
Budayawan Sudjiwo Tedjo dengan nama Jack Separo Gendeng di akun Twitternya @sudjiwotedjo ikut menanggapi cium kaki Fahri Hamzah.
Ia meminta netizen yang mengusulkan itu, baiknya menagih kepada Amien Rais yang akan jalan kaki Yogyakarta-Jakarta bila Jokowi menang di Pilpres 2014.
"Yang nagih janji Pak Luhut untuk cium kaki Bang Fahri jika biaya LRT kemahalan, baiknya juga nagih janji Pak Amien yg akan jalan kaki Yogya-Jakarta bila Pak Jokowi menang Pilpres 2014 (dgn asumsi kedua janji itu betul2 ada). Nagih harus ke kedua pihak, atau gak usah nagih," cuit Sudjiwo Tedjo.
Tak lama cuitan Sudjiwo Tedjo dibalas Devid Rojo Parri'an di akun @parri_an.
Ia bertanya bagaimana untuk menagih janji kampanye Jokowi pas di Pilpres 2014.
Apakah harus ada pembandingnya.
Berikutnya Sudjiwo Tedjo memberikan cuitan terbaru yang membahas soal skeptisisme dan meminta kedua kubu di Pilpres 2019 tak fanatik buta terhadap calonnya.
"Yg skeptis pada klaim bahwa habib2 mendukung kubu X, sebaiknya juga skeptis pada klaim bahwa alumni UI mendukung kubu Y.
Skeptis terhadap apa pun sangat dianjurkan dan menjadi dasar jurnalistik yg sehat. Sinis terhadap apa pun, nah itu yg gak dianjurkan.
Mari tak membabi buta," tulis Sudjiwo Tedjo.
Omongan Fahri Hamzah menyoal tingginya tiang LRT ia sampaikan di DPR RI,Senin (25/6/2018).
Selain memakan biaya, menurut dia pemasang tiang untuk LRT juga membahayakan dan menurut analisis yang didengarnya tidak diperlukan.