"Ini adalah seleksi alam dalam ber-PSI. Tidak ada tempat untuk cara-cara dan paradigma lama, sebagaimana kata Soekarno: yang tak murni, terbakar mati,"jelasnya.
"Imbauan saya bagi yang menyatakan mengundurkan diri terutama caleg agar menyampaikan pernyataan tertulis kepada DPD PSI Pare-Pare agar partai dapat bersikap ke KPUD setempat,"tandasnya.
Bukan Kasus Pertama di Sulsel
Pengunduran diri kader dan caleg PSI sudah kesekian kalinya di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Ketua PSI Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Nadir Amir, disusul Ketua PSI Gowa, Muhammad Ridwan, sebelumnya juga memilih mundur.
Penyebab kader dan caleg PSI ramai-ramai mundur di Sulsel beragam, ada protes pernyataan Ketua Umum Grace Natalie hingga persoalan duit partai.
Sebelumnya, Ketua DPD PSI Gowa Muhammad Ridwan memilih mundur dari partai tersebut. Calon legislatif (caleg) PSI DPRD Sulsel ini mundur gegara tidak sependapat Ketua Umum PSI Grace Natalie yang tak mendukung Peraturan Daerah (Perda) Syariah.
• TERPOPULER: Fadli Zon Bikin Puisi Doa yang Ditukar, Putri Gus Dur Tanyakan Tuduhan Ini
• Sambil Menangis Mulan Jameela Akui Tak Sanggup Tatap Ahmad Dhani setelah Divonis Bersalah
Sebelumnya, Ketua DPC PSI Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Nadir Amir, memilih mundur karena tak sepaham pernyataan Grace terkait larangan poligami.
Ridwan menjelaskan pernyataan Grace tidak memperhatikan kultur kedaerahan.
"Setiap daerah masing-masing punya kultur berbeda-beda, baik pemahaman agamanya, dan lainnya. Keluarga juga mempertanyakan kenapa PSI begitu," kata Ridwan.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Sulsel Fadhli Noor, menanggapi mundurnya kader sekaligus caleg PSI Bone dan Gowa.
Menurut Fadhli Noor, mundur dalam partai politik biasa saja. Ia mengaku tidak khwatir jika dua kader PSI di Sulawesi mundur.
"Mundur biasa saja. DPD Gowa memang vakum sudah lama sambil menunggu DPW menyiapkan pengganti," kata Fadhli, Senin (17/12/2018).
Fadhli mengatakan, saat ini DPW PSI Sulsel sudah menyiapkan pengganti. Alasan itulah membuat mereka mundur.
"Saat ini sudah ada pengganti sehingga ybs mengundurkan diri untuk proses organisasi selanjutnya. Dia caleg propinsi," ungkapnya.
Fadhli menambahkan, selama ini Ridwan tidak bergerak di Daerah Pemilihan (Dapil) II Sulsel, Gowa dan Takalar.
"Selama ini juga tidak bergerak, tapi 8 caleg lain di dapilnya bergerak semua. Kita tidak terlalu khawatir dampak elektoralnya," jelasnya.