Luhut juga membenarkan saat itu Ferdinand mencium tangannya usai keributan terjadi.
Baginya, hal itu biasa saja sebagai orang yang lebih tua dan tidak perlu dibesar-besarkan.
"Ya biasa saja. Saya kan orang tua buat dia," ucapnya.
"Dua-duanya tadi ketawa kok. Hubungannya tetap baik-baik saja, tidak ada masalah," tukas dia.
Terakhir, dia meminta kepada seluruh pihak untuk tidak menyebarkan berita bohong, terutama kepada pemimpin.
Jika ada kekurangan, pemerintah membuka diri untuk dikritik.
Tetapi dengan data yang benar, bukan sebaliknya.
"Kasihan nanti anak-anak muda kita, tidak diberikan pembelajaran yang bagus," imbuh dia.
Terpisah, Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari angkat bicara mengenai tudingan Waketum Gerindra, Edhy Prabowo bahwa keuntungan pengelolaan tanah negara (HGU) oleh Prabowo Subianto digunakan untuk kampanye Jokowi pada Pilkada DKI 2012 lalu.
Menurut Eva biaya kampanye Jokowi yang saat itu berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama Purnama (Ahok) itu justru habis untuk biaya iklan Prabowo.
"Soal biaya kampanye pilkada 2012 kan kesepakatan lagian kan habis untuk biaya iklan tentang pak Prabowo sendiri jaman itu," katanya.
Menurutnya isi iklan kampanye Jokowi-Ahok, juga terdapat Prabowo. Jadi menurutnya Prabowo juga mendapatkan keuntungan dari dana yang dikeluarkannya itu.
Apapun alasanya menurut Eva, tidak bisa dibantah bahwa Prabowo memegang HGU yang sangat luas di Indonesia.
Ironisnya kepemilikan HGU yang menyebabkan pengelolaan tanah negara tidak adil tersebut dipakai amunisi oleh Prabowo untuk menyerang Jokowi.
"Jadi pak Prabowo Subianto enggak legitimate menyoal karena dia bagian dari persoalan. Jadi bagusnya malah mendukung kebijakan land reform pak Jokowi, bukan malah lempar batu sembunyi tangan padahal batu yang lain masih di tangan," pungkasnya.