Viral di Media Sosial

Tak Hanya Sindir Keras Prabowo-Gibran, Cucu Bung Hatta Singgung Tragedi Pati

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SINGGUNG PATI - Cucu bung Hatta, Gustika Jusuf Hatta, menyinggung mengenai tragedi yang belum lama ini terjadi di Pati, Jawa Tengah di momen perayaan HUT ke-80 RI di Istana Merdeka. (TribunJateng/Mazka Hauzan dan Instagram Gustika Jusuf Hatta).

TRIBUNJAKARTA.COM - Penampilan cucu Wakil Presiden RI pertama, Gustika Jusuf Hatta, menyita perhatian publik saat peringatan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka. 

Gustika mengenakan kebaya hitam yang dipadukan dengan batik slobog. 

Batik slobog dalam tradisi Jawa sering digunakan sebagai simbol duka dan doa bagi mereka yang telah wafat. 

Baju yang dikenakannya seakan menandankan perasaan yang dirasakan Gustika di momen perayaan HUT ke-80 RI tersebut. 

Dalam pernyataannya di Instagram, perasaan Gustika campur aduk. 

Ia merasa bersyukur sekaligus prihatin dengan sejumlah peristiwa kekerasan yang terjadi di Indonesia. 

Salah satunya tragedi yang baru-baru ini dialami warga di Pati. 

Menurutnya, peristiwa kekerasan di Pati mengkhianati nilai kemanusiaan. 

"Jujur tidak sampai hati merayakan hari kemerdekaan Indonesia ke-80 tanpa rasa iba, dengan peristiwa demi peristiwa yang mengkhianati nilai kemanusiaan yang datang bertubi-tubi, seperti kekerasan aparat yang baru saja mengorbankan jiwa di Pati minggu ini," tulis Gustika di Instagramnya. 

Kendati demikian, ia menekankan bahwa berkabung bukan berarti tanda keputusasaan.

Namun, cara untuk memelihara ingatan dan menegaskan bahwa keadilan serta perlindungan hak asasi manusia merupakan hal penting. 

Gustika juga sempat menyindir keras Prabowo-Gibran dalam perayaan HUT ke-80 RI itu. 

Secara blak-blakan, Gustika melontarkan kritik keras terhadap pemimpin negara saat ini. 

"Di hari kemerdekaan tahun ini, rasa syukurku bercampur dengan keprihatinan atas luka HAM yang belum tertutup. Bahkan, kini kita dipimpin oleh seorang Presiden penculik dan penjahat HAM, dengan Wakil anak haram konstitusi," tulisnya.

Menurutnya, militerisasi kian merasuk ke ruang sipil dan hak-hak asasi rakyat Indonesia kerap dilucuti. 

Halaman
12

Berita Terkini