Andi Arief Terjerat Narkoba

Saling Serang Andi Arief dengan Mahfud MD, dan Ancaman Gugatan Cabut Gelar Profesor Mantan Ketua MK

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta
Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahfud MD dan Andi Arief

TRIBUNJAKARTA.COM - Andi Arief  tertangkap di sebuah kamar hotel di kawasan Slipi, Jakarta Barat pada Minggu (3/3/2019).

Setelah dites urine ternyat Andi Arief positif menggunakan Narkoba. 

usai ramai berita penangkapan Andi Arief, perang tagar di jagat twitter pun terjadi. 

Mulai dari kemunculan #02Nyabu dan menjadi trending, kemudian berikutnya muncul pula #01BandarSabu.

Terlepas dari itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, mendadak memberi angkat bicara soal Wasekjen Demokrat Andi Arief yang ditangkap karena kasus narkoba.

Dilansir oleh TribunWow.com, hal tersebut ia ungkapkan melalui akun Twitter @mohmahfudmd, Senin (4/3/2019).

Mahfud MD mengaku Andi Arief (AA) pernah menyerangnya dengan hal-hal yang melawan akal sehat setiap hari.

Hal tersebut terjadi setelah Mahfud MD menyebut kabar 7 kontainer surat suara tercoblos adalah hoaks.

"@mohmahfudmd Sbl tertangkap AA sempat menyerang sampeyan. Ternyata oh ternyata. Gusti Allah Mboten Sare," tulis netizen dengan akun @miqdadhusein.

"Sejak sy bilang, berita 7 kontainer surat suara itu hoax AA tiap hr nyerang sy dgn hal2 yg melawan akal sehat.

Maka sy tak nanggapi lg AA tp sy menjawab dgn pesan kpd anak2 milenial agar tak main2 narkoba krn narkoba itu merusak akal.

Tuips, tolong recall & repost cuitan sy itu," balas Mahfud MD.

Andi Arief Saling Sindir dengan Mahfud MD

Sebelumnya, Andi Arief dan Mahfud MD pernah terlibat debat dan saling sindir mengenai hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos.

Diketahui, keduanya saling sindir setelah Andi Arief mengomentari pernyataan Mahfud MD di acara Indonesia Lawyers Club (ILC)  tvOne, Selasa (8/1/2019).

Setelah saling sindir, Andi Arief kini mengungkit kasus hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos yang pernah dikomentari Mahfud MD.

Mahfud MD saat itu sempat mengatakan bahwa cuitan Andi Arief soal kabar tersebut termasuk penyebaran hoaks.

Menanggapi hal itu, Andi Arief meminta Mahfud MD bertanggungjawab.

Ia pun menanyakan apakah Mahfud MD bisa menggantikan luka perasaan anak hingga keluarga besarnya.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitternya @AndiArief_ pada Kamis (10/1/2019).

"Sebagai mantan ketua MK, apa pertanggungjawaban Prof @mohmahfudmd yang sudah menyebut saya membuat dan terlibat dalam hoak kontainer.

Pak Prof bisa menggantikan lukanya perasaan anak, istri dan keluarga besar saya?," ujar dia.

Lebih lanjut, ia pun mengaku sempat berniat melaporkan Mahfud MD.

Akan tetapi niatan tersebut tak tersampaikan karena ia tidak menemukan pasal yang bisa menjerat Mahfud MD.

"Tadinya saya akan melaporkan cara berfikir Pak Prof @mohmahfudmd yang konspiratif. TAPI setelah saya cek gak ada pasalnya.

Saya lagi cari apakah dokter rumah sakit jiwa bisa menjelaskannya," sambung Andi Arief.

Andi Arief juga sempat mencuitkan soal pernyataan-pernyataan Mahfud MD terkait hoaks, dan kenapa Mahfud MD diam.

Sementara itu, Mahfud MD memberikan bantahan atas apa yang dituduhkan Andi Arief, terkait omongannya di ILC.

Diberitakan sebelumnya, Mahfud MD menyinggung soal orang yang menyebarkan berita hoaks melalui akun media sosial.

"Taruhlah orang mengatakan harap dicek itu, itu provokasi sebenarnya," kata Mahfud MD seperti dikutip dari tayangan Kompas TV, Jumat (4/1/2019).

"Kalau dia memang tahu itu kan tidak harus dicuitkan, datang saja ke kantor polisi atau datang ke KPU (Komisi Pemilihan Umum), 'ini lho ada ini tolong di cek'," lanjutnya.

"Kalau dicuitkan itu sebenarnya sengaja menyebarkan berita bohong, kalau menurut saya," imbuhnya.

Saat ditanya mengenai politisi Partai Demokrat Andi Arief yang mencuitkan kabar adanya 7 kontainer surat suara tercoblos, Mahfud MD menegaskan twit itu termasuk penyebaran berita hoaks.

"Ya menurut saya termasuk penyebaran berita bohong, dan penyebaran berita menurut saya substansi sudah pasti bohong," tutur Mahfud MD.

"Saya kira Andi Arief pasti tahu kalau itu juga tidak benar."

"Seumpama pun menduga benar pun kan tidak harus dicuitkan. Dia bisa sampaikan ke kantor polisi bisa sampaikan ke KPU sehingga tidak menimbulkan keresahan."

"Kalau dicuitkan dengan bahasa seperti itu jelas merupakan provokasi kepada masyarakat, mempercayai hal-hal yang tidak ada dasarnya sama sekali," jelas Mahfud MD.

Saat ditanya mengenai pembelaan Andi Arief yang menyebutkan twit itu untuk memastikan kabar 7 kontainer, Mahfud MD membantah pernyataan itu.

Geram dengan Ulah Warganet, Shandy Aulia Laporkan Seorang Pemilik Akun Instagram ke Polisi

Tak Kesampaian Jadi Kepala Desa, Pedagang Cakwe Keliling Nekat Jadi Caleg dengan Modal Rp250 Juta

Dikecam Timses 01, Penjelasan Arief Puoyono Salahkan Jokowi Soal Andi Arief Tertangkap Pakai Narkoba

"Tidak bisa, tidak bisa, karena kalau hanya ingin mengatakan itu dia bisa langsung datang ke kantor polisi atau DM, direct message ke polisi atau ke KPU di datangi, kan di situ ada humasnya yang setiap hari melayani pengaduan-pengaduan."

"Kalau langsung dicuitkan seperti itu, menurut saya harus dipanggil oleh aparat yang berwajib," tandas Mahfud MD.

Ancaman Andi Arief

Lewat akun Twitternya Andi Arief kembali mencuit pendapatnya.

Kini, Andi Arief menanggapi pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, soal kasus narkoba yang dialaminya.

Ia meminta Mahfud MD tidak berspekulasi kasus yang menimpanya.

Bahkan, Andi Arief mengancam akan menuntut Mahfud MD.

"Pak Prof @mohmahfudmd, anda jangan berspekulasi dan sok tahu soal kejadian yg sedang saya alami. Saya bisa tuntut anda dalam jalur hukum dan meminta lembaga yang memberi anda gelar profesor mencabut gelar itu karena sok tahu dan sok bener," tulis Andi di akun Twitter-nya, @AndiArief_, Rabu (6/3/2019). 

Selain itu, Andi Arief juga meminta agar Mahfud mempercayakan kasusnya ke pihak yang berwajib.

"Serahkan dan percayakan pada Polri yang sedang sedang menangani yang saya alami. Saya ini belum diadili dan belum ada putusan hukum soal saya, bagaimana gelar Profesor bisa menyimpulkan secara sembarangan Pak Prof @mohmahfudmd," tulis Andi Arief.

Minta Mahfud tak asbun

Andi Arief saat tiba di kantor BNN, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (6/3/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Meski sedang menjalani tahap awal rehabilitasi di kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Andi Arief masih emosi soal cuitan Mahfud MD karena mengomentari perkara narkoba yang kini menjeratnya.

Dari sekian banyak pertanyaan yang diajukan wartawan saat melenggang dari gedung BNN ke gedung Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, dia justru meminta wartawan menyampaikan pesan untuk Mahfud MD.

Pun tak ada satu wartawan yang bertanya mengapa dia dan Mahfud MD terus berselisih setelah masalah hoaks tujuh kontainer surat suara sudah dicoblos pada Januari lalu.

"Tolong sampaikan pada Mahfud MD jangan asbun, jangan asal bunyi," kata Andi Arief sambil mengacung satu jarinya, di BNN, Jakarta Timur, Rabu (6/3/2019).

Setelah melantangkan ucapan itu, Andi kembali diam dan melanjutkan proses awal rehabilitasi karena terbukti mengkonsumsi sabu. (TribunWow,Tribunnews,TribunJakarta)

Berita Terkini