2. Masinis tak sadarkan diri
Yakub Agung Masinis Kereta commuter line yang anjlok di kawasan Kebon Pedes, Tanah Sereal, Kota Bogor, hingga kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit.
VP Komunikasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa menuturkan, Yakub tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Salak Bogor, bersama empat korban lainnya.
Eva juga menuturkan, Yakub sempat tak sadarkan diri akibat akibat peristiwa anjloknya KRL jurusan Jatinegara-Bogor tersebut.
"Iya masinisnya sempat tak sadarkan diri, tapi sekarang sudah sadar ya," ujar Eva dijumpai di lokasi, Minggu (10/3/2019).
Dari 20 korban kecelakaan nahas tersebut, Eva menuturkan bahwa Yakub lah yang mengalami luka cukup parah.
Oleh sebab itu, Yakub diperkirakan akan menjalani rawat inap di Rumah Sakit Salak Bogor, guna mendapatkan perawatan lanjutan dari pihak dokter.
"Paling parah sebenarnya masinisnya sempat tidak sadarkan diri tapi sekarang sudah sadar, kondisinya yaitu terkena benturan yang mungkin untuk masinis masih perlu rawat inap kan harus observasi ya dikhawatirkan benturannya itu mungkin berakibat yang lainnya," katanya.
3. Masih dirawat
Update yang diterima TribunJakarta.com pada pukul 22.00 WIB, masih ada tiga pegawai PT KAI dan satu penumpang yang harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit Salak Bogor.
Meski saat tiba harus menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Salak Bogor, keempat korban tersebut kini sudah dipindah ke ruang rawat inap dan kondisinya berangsur pulih.
"Untuk pegawai yang masih dirawat inap Masinis atas nama Yakub Agung (31), Petugas Pelayanan KRL atas nama Danang, dan Petugas Pengawalan KRL atas nama M. Adzikia (19). Untuk penumpang Lilis Septiani (23)," kata Eva Chairunisa, Minggu (10/3/2019).
Hingga pukul 19.00 WIB, Eva Chairunisa menuturkan satu penumpang lain yang masih dalam perawatan yakni Shafa Mutia yang kini dirawat di RS Dr. Suyoto Bintaro, Jakarta Selatan.
Terpisah, Dirut PT KAI Edi Sukmoro menyebut saat awal kejadian tercatat 20 korban luka yang harus menjalani perawatan, namun kini hanya tersisa empat orang yang dirawat.
"Di RS Salak ini empat orang termasuk masinis dan PPKA-nya. Tadi sudah saya lihat, mudah-mudahan bisa cepat kembali pulih. Kita berharap semua segera kembali pulih," ujar Edi.