Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Warga RW 04 Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, menggencarkan gerakan peduli kesehatan masyarakat (Rakalisa) sejak tahun 2016 lalu.
Sejak adanya gerakan tersebut, pada 2018 tidak lagi terdapat kasus gizi buruk di kawasan itu.
Sekretaris RW 04 Kelurahan Semper Barat, Jumadi menjelaskan, Rakalisa di wilayahnya memiliki lima program kerja yakni, mobile Posyandu, juru pemantau gizi (Jumanzi), sanitasi total berbasis masyarakat (STBM ), jumantik mandiri (one home one jumantik & jumantik Cilik) dan kelompok pendukung ibu hamil dan ibu peri.
"Hasilnya sangat maksimal. Dari tahun 2016 empat kasus, 2017 tiga kasus gizi buruk, mulai 2018 sampai saat ini nihil," ujarnya, Senin (8/4/2019).
Dijelaskan Jumadi, keberhasilan itu tidak lepas dari peran kader Jumanzi yang mencapai 19 orang.
• Camat Cipayung Akan Gerakan Kembali Ronda Malam
Selain melakukan pemantauan dari rumah ke rumah, aplikasi Mobile Posyandu juga digunakan untuk memantau tumbuh kembang anak secara rutin melalui empat posyandu.
Bukan hanya menyasar anak-anak saja, kegiatan pemantauan kesehatan ini sudah dilakukan sejak anak dalam kandungan melalui pengawasan yang dilakukan kelompok ibu hamil dan ibu peri.
Secara rutin kunjungan dilakukan ke rumah ibu yang sedang hamil.
"Keberhasilan ini hasil dari kekompakan warga untuk saling menjaga dan paham pentingnya kesehatan," ucapnya.
Lurah Semper Barat, Benhard Sihotang mengatakan, gerakan kolaborasi yang melibatkan partisipasi warga di wilayahnya itu memang sudah gencar sejak beberapa tahun kebelakang.
Massifnya gerakan tersebut menurut Benhard terbukti dengan kunjungan 100-110 balita ke empat posyandu yang ada di wilayah RW 04.
Bahkan, sejak 2017 di wilayahnya juga sudah tidak lagi terdapat WC gantung dan warga yang buang aie di sembarabg tempat.
"Kami akan terus berkolaborasi mendukung agar kekompakan dan gerakan yang berangkat dari masyarakat ini terus terjaga," kata dia.