Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Kabar meninggalnya sejumlah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) usai kelelahan menuntaskan tugas negara pemilu serentak 2019 kian bertambah.
Di Kota Bekasi saja, tercatat sudah ada lima orang yang gugur setelah berjuang tak kenal waktu demi kelancaran persta demokrasi lima tahunan.
Kabar duka pertama datang dari Ahamd Salahudin (42) Ketua KPPS 081, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. Ia meninggal dunia akibat kecelakaan di Jalan Raya Pekayon pada, Kamis (18/4/2019).
Kemudian, F.A Ismantara Ketua KPPS TPS 031 Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, ia meninggal dunia akibat serangan jantung pada, Jumat (20/4/2019) di Rumah Sakit St. Elisabeth Bekasi.
Lalu Sudirdjo (66), Anggota KPPS TPS 126, Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, ia meninggal dunia akibat kelelahan dan membuat kondisi fisiknya menurun pada, Selasa (23/4/2019) di Rumah Sakit Sentosa Bekasi.
Selanjutnya, Sony Soemarsono (74), anggota KPPS TPS 126, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, ia gugur akibat kelelahan dan membuat kondisi fisiknya hingga menyebabkan terserang penyakit paru pada, Rabu (24/4/2019), di Rumah Sakit UKI Cawang Jakarta.
Terakhir, Abdul Rohim (40), anggota KPPS 042 Kelurahan Jatibening Baru, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi. Tutup usia, Rabu (24/4/2019) kemarin di RSUD Cibitung Bekasi akibat lemah jantung akibat kelelahan.
• Jaringan Narkoba Internasional Manfaatkan Momen Pemilu untuk Selundupkan 120 Kg Sabu
• VIDEO Peluncuran Mini Ice Blue di Telkomsel IIMS 2019
• Ahli Hukum Pidana: Ada Dua Alasan Publik Figur Sebarkan Berita Bohong
Ketua KPU Kota Bekasi Nurul Sumarheni mengatakan, pihaknya samgat terpukul atas kabar duka ini. Dia juga telah berulang kali menyampaikan agar pembuatan kebijakan melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait mekanisme pemilu serentak.
"Kami ingin para pembuat kebijakan undang-undang yang terhormat di DPR RI mendengar dan meilhat ini bahwa di seluruh Indonesia para penyelanggara pemilu itu berguguran, jadi saya sangat berharap ini dievaluasi secara menyuluruh," kata Nurul, Kamis (25/4/2019).
Nurul menambahkan, setelah kejadian ini, KPU RI juga tengah menginventarisir KPPS yang meninggal dunia untuk selanjutnya dapat diberikan santunan kepada pihak keluarga yang ditinggalkan.
"Mudah-mudahan enggak bertambah lagi, kalau dari kami (KPU Kota Bekasi) ada santunan ala kadarnya pada saat takziah, tapi kalau dari KPU RI rencana akan ada santunan saat ini sedang diinventarisir, kalau dari Gubernur ada kemarin dua orang yang di Kranji dan di Bojong Rawalumbu diundang ke Bandung," jelas dia.