Pileg 2019

Staf Ahok Diminta Saksinya Kawal Warisan Jokowi dan Ahok untuk Jakarta: Perhatikan Warga

Penulis: Leo Permana
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ima Mahdiah, caleg PDI P Daerah Pemilihan X Jakarta Barat dengan latar foto Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat ditemui di kantornya di Gedung Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).

Demi anak cucu

Bukan tanpa alasan Iwan berpikir matang penuh pertimbangan mengawal suara capres dan calegnya, karena di tangan mereka masa depan ditentukan.

Ia tak ingin calon pemimpinnya terlibat bagi-bagi uang, karena kalau seperti itu artinya si calon telah memberi suara rakyat dan bisa jadi ketika sudah terpilih melupakan konstituen.

"Khusus DKI untuk warga DKI sejauh mana dia memperhatikan, programnya apa, misinya apa, terus dia benar-benar apa tidak. Kalau saya melihatnya ke depannya sih, karena saya punya anak dan nanti punya cucu, kalau nggak berubah dari sekarang kapan lagi," ujar dia.

Iwan membawahi 60 orang tim untuk mengawal perolehan suara Jokowi dan Ima Mahdiah.

Ia mendukung keinginan Ima kelak terpilih duduk di Komisi E Bidang Kesejahteraan Rakyat, meliputi sosial, pendidikan, kesehatan, olahraga dan pemuda, pemberdayaan masyarakat dan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana, perpustakaan dan arsip daerah, RSUD dan RSKD, mental dan spiritual.

"Saya bilang bagus karena menyangkut warga. Memang yang dibutuhkan itu kesehatan dan pendidikan. Kalau masalah sehari-hari kita bisa kerja tapi ketika pendidikan kesehatan itu krusial banget," ucap dia.

Ia pernah punya pengalaman ketika anaknya sakit kecelakaan merasa sulit untuk mendapatkan akses kesehatan.

Namun terbantu ketika salah satu dokter wanita menganjurkannya mengurus Kartu Jakarta Sehat berjenjang dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga kota.

Era Jokowi-Ahok memimpin DKI Jakarta, KJS menjadi andalan warga untuk mudah mendapatkan kesehatan, termasuk bagi Iwan saat merawat anaknya.

Warga seperti Iwan bisa bekerja apa saja untuk kebutuhan sehari-hari karena masih diberi kesehatan. Tapi ketika warga sakit di situlah wakil rakyat harus hadir.

Demi menggolkan capres dan calegnya lolos dan bisa menjadi pemimpin, Iwan rela melepaskan kerjaannya sebagai sopir pribadi yang gajinya lebih besar ketimbang jadi saksi.

Diakui Iwan, dirinya dibekali kemampuan untuk bekerja apapun, seperti servis AC, sopir, menjadi teknisi dan sebagainya sehingga Pemilu beres ia bisa mencari kerja lagi.

Pajang Foto Ahok di Spanduk Kampanye, Ima Mahdiah Ceritakan Suka Dukanya: Didebat Warga

Efek Warisan Ahok dan Kinerja Anies, Caleg Ini Dapat Kursi di DPRD DKI Jakarta

"Setelah nanti Ima duduk di kursi, saya juga tidak akan minta. Jujur saya tidak akan minta, oh saya harus kerja kamu jadi duduk di dewan karena saya. Saya enggak begitu," ungkap dia.

Biarkan Ima Mahdiah yang lolos di dewan fokus bekerja sesuai komisinya dan tak melupakan warga khususnya konstituen di Dapil Jakarta 10, terlepas mereka memilihnya atau tidak.

Halaman
1234

Berita Terkini