Ramadan 2019

Mudik Lebaran, Rincian Biaya Pengeluaran Tol dari Jakarta ke Solo Hingga Sistem One Way di Tol Japek

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

kepadatan kendaraan arah Jakarta di ruas Tol Jakarta Cikampek KM14 Kota Bekasi, Selasa (25/12/2018).

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Arus mudik lebaran akan segera tiba. Warga Ibu Kota akan menjalankan tradisi mudik ke kampung halaman.

Bagi warga DKI Jakarta yang akan mudik ke Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan membawa kendaraan pribadi, maka dapat menggunakan ruas tol Trans Jawa yang kini hampir seluruhnya sudah beroperasi.

Termasuk beberapa ruas tol yang sudah beroperasi fungsional.

TribunJakarta.com merangkum sejumlah pengeluaran dan perkembangan informasi mengenai jalan tol dari Tribunnews.com.

Pengeluaran

Warga Ibu Kota perlu menyiapkan dana sebesar Rp 399.500 untuk biaya tol dari Jakarta menuju Solo

Secara rinci, pengeluaran pertama adalah untuk membayar biaya tol di ruas tol Jakarta-Cikampek sebesar Rp 15.000.

Kemudian berlanjut untuk membayar biaya tol Cikopo-Palimanan Rp 102.000.

Selanjutnya adalah biaya tol Palimanan-Kanci sebesar Rp 12.000 dan tol Kanci-Pejagan Rp 29.000.

Selanjutnya, Anda perlu membayar juga untuk biaya tol Pejagan-Pemalang Rp 57.000 dan Pemalang Batang Rp 39.000.

Selanjutnya, menjelang masuk kota Semarang, Anda perlu membayar untuk melintas ruas tol Batang-Semarang Rp 75.000 dan kemudian Tol Semarang ABC Rp 5.000.

Pembayaran terakhir sebelum memasuki kota Solo adalah untuk membayar biaya ruas tol Semarang-Solo sebesar Rp 65.000 untuk keluar di exit tol Bawen.

Tabel tarif tol di ruas tol Transjawa tahun 2019 untuk kendaraan golongan I (kendaraan pribadi). (HANDOUT)

Ada Aturan One Way

Terkait arus mudik ini, Kementerian Perhubungan resmi akan memberlakukan sistem one way, alias semua kendaraan melaju satu arah pada momen arus mudik Idul Fitri tahun ini untuk mencegah kemacetan selama periode Angkutan Lebaran 2019 di sepanjang jalan tol Trans Jawa.

"Kami sepakat menggunakan sistem one way. Kenapa one way, karena ada kecenderungan masyarakat mudik dengan rombongan. Bisa dua-tiga mobil kemudian kalau ada yang (bernomor) ganjil dan yang genap pasti akan terpisah mobilnya," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi dalam keterangan pers tertulisnya, Jumat (9/5/2019).

Halaman
1234

Berita Terkini