Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Nama Muhammad Dzul Fakhri (17) mulai samar-samar terdengar saat pelajar SMAN 68 Jakarta itu menjadi yang terbaik dalam UNBK 2019.
Ia berhasil meraih nilai sempura, yaitu 100 dari empat mata pelajaran yang diujikan, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Kimia sebagai mata pelajaran pilihan.
TribunJakarta.com berkesempatan bertemu dengan siswa sarat prestasi tersebut pada Senin (13/5/2019) kemarin selepas dirinya mengikuti acara kelulusan di sekolahnya yang terletak di Jalan Salemba Raya, Kenari, Senen, Jakarta Pusat.
Berikut TribunJakarta.com coba merangkum 5 fakta Muhammad Dzul Fakhri :
1. Anak pertama dan satu-satu
Muhammad Dzul Fakhri merupakan anak sematawayang dari pasangan Rosita Devi (44) dan Maman Suarma (51).
Selama ini ia tinggal bersama kedua orangtuanya di daerah Johar Baru, Jakarta Pusat.
2. Pernah raih medali perak di Olimpiade Kimia Internasional
• Dokter Puskesmas Kebon Jeruk Diperiksa Hampir 5 Jam Terkait Kematian Bayi di Tangan Ayah Kandung
Prestasi Dzul Fakhri tak hanya menjadi yang terbaik di UNBK 2019 saja, tapi ia juga pernah menyabet gelar juara di tingkat nasional maupun internasional.
Di tingkat nasional ia meraih medali perak Olimpiade Sains Nasional (OSN) untuk mata pelajaran Kimia.
Spesialnya lagi, di kancah internasional ia juga berhasil menyabet medali perak pada gelaran Olympiad of Metropolises (IOM) di Moskow, Rusia tahun 2018 lalu.
3. Miliki ketertarikan lebih di bidang kimia
• Jadi Rujukan Masuk SMA Favorit, Ini 10 Peringkat SMA Negeri dan Swasta Terbaik Hasil UN 2019
Sejak kelas 11 SMA (kelas 2 SMA) Dzul mulai memiliki ketertarikan tersendiri di bidang kimia.
Ia pun mulai menekunin salah satu mata pelajaran eksak tersebut hingga berhasil meraih beragam penghargaan di tingkat nasional maupun internasional.
"Enggak ada alasan tersendiri sih, tapi di kimia kita mempelajari yang enggak kelihatan. Setiap hal di dunia ada intinya, ada makna tersendiri di setiap peristiwa," ucap Dzul kepada TribunJakarta.com, Selasa (14/5/2019).
4. Bercita-cita menjadi guru
Sejak kecil, Dzul bercita-cita menjadi seorang guru dan peneliti yang bisa membantu masyarakat dengan penemua-penumuan mutakhir.
Terlebih, Indonesia kaya akan sumber daya alam yang akan sangat disayangkan bila disia-siakan.
"Contohnya di Indonesia kan masih ada batu bara dan kandungan karbon di dalamnya bisa dipakai untuk membantu membersihkan sungai," ujarnya saat ditemui di SMAN 68 Jakarta.
5. Melanjutkan pendidikan di FMIPA ITB
Atas beragam prestasi yang telah ia raih, kini Dzul sudah diterima di salah satu Universitas Negeri terbaik di Indonesia, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB).
Melalui jalur undangan, ia diterima di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB.