"Kebetulan kan yang kelas sebelas yang ikut olimpiade fisika Kurniawan dengan Zehan. Itu kebetulan dua-duanya dapat seratus. Iya yang kita daftarkan untuk tingkat Jakarta Pusat itu mereka lolos," Bagus bercerita.
Sayang, langkah Kurniawan Santoso dan Muhammad Zehan Bey harus terhenti di tingkat kota Jakarta Pusat saja.
"Tapi, pas sampai ke tingkat Provinsi untuk mewakili DKI, kita tidak lolos," ucap Bagus.
Menyoal masa depan Kurniwan Santoso, kata Bagus, alangkah baiknya jika muridnya ini memilih jurusan matematika.
"Harapannya, saya tanya kemarin pengin lanjut ke mana. Pengin masuk UNJ jurusan matematika. Jadi kita support lah," kata Bagus, yang sudah tiga tahun menjadi guru fisika di SMAN 1 Jakarta.
"Ya kalau dengan nilai yang tinggi itu sih saya berharap dia melanjutkan ke matematika atau fisika. Ya di kampus mana saja tidak masalah. Yang penting biar berkembang nanti," lanjutnya.
Kendati demikian, kata Bagus, jika Kurniawan Santoso ingin menjadi guru maka disarankan untuk berkuliah di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
"Kalau dia ingin jadi guru mungkin ya ambil pendidikan matematika di UNJ," imbuh Bagus sambil tersenyum.
Dia pun berharap, agar semua siswa SMAN 1 Jakarta ini bisa melampaui prestasi Kurniawan Santoso.
"Jadi harapan saya untuk murid SMA satu Budi Utomo ini harus belajar dengan keseriusan untuk fokus. Agar lebih baik lagi biar dapat nilai seratus pada semua mata pelajaran," Bagus berharap.
"Dan untuk Kurniawan Santoso, kita kasih selamat untuknya. Itu bukan hal yang instan," pungkas Bagus.