TRIBUNJAKARTA.COM - Kabar pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak akan membawa sengketa Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK) ditanggapi Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Ruhut Sitompul.
Beberapa tokoh pendukung Prabowo Subianto memang menyatakan bahwa pasangan nomor urut 02 kemungkinan tidak akan mengajukan gugatan Pilpres 2019 ke MK.
Seperti halnya yang disampaikan Politikus Partai Berkarya Titiek Soeharto.
Menurut Titiek Soeharto, mengajukan gugatan ke MK belum tentu ditindaklanjuti.
Titiek Soeharto pun sedikit mengulas tentag penyelenggaraan Pilpres 2014.
Saat itu, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa membawa sengketa Pilpres 2014 ke MK.
Namun, kata Titiek Soeharto, ketika kubu Prabowo Subianto menyerahkan bukti kecurangan, MK jutru terkesan tidak memeriksanya.
"Kayanya kalau kita ke MK enggak ya," kata Titiek Soeharto.
"Karena kita pernah pengalaman di 2014 kita ke MK judulnya belum diperiksa, belum diperiksa bukti-buktinya udah diketok yang menang sebelah sana," tambahnya.
Titiek Soeharto pun berpendapat bahwa pada Pilpres 2019 lebih baik tidak dibawa ke MK.
"Jadi kayanya sekarang kita tidak akan ke MK lagi, kita akan berjuang di jalanan," jelas Titiek Soeharto.
• BPN Tolak Bawa Bukti Kecurangan ke MK, Refly Harun: Kadang Omongan Berbeda dengan Data
• Heboh Tur Jihad Ke Jakarta, 4 Panitia Diamankan Polda Jatim dan 44 Orang Telah Mendaftar
Mengenai hal ini, Ruhut Sitompul mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi.
"Pesta demokrasi ini sudah mendekati selesai. KPU, Bawaslu TNI dengan Polri KPPS sudah bekerja keras membantu suksesnya pesta demokrasi," kata Ruhut Sitompul seperti dikutip dari tayangan YouTube Ruhut P Sitompul, Senin (20/5/2019).
"Karena itu saya mohon, kepada seluruh rakyat Indonesia jangan mau terprovokasi," tambahnya.
Ruhut Sitompul lantas menyinggung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Aku kan sudah bilang Sandi coba kau ajak Pak Prabowo tunjukkan kesatriaan beliau sebagai purnawirawan TNI, eh faktanya sandi kau bukan mengajak Pak Prabowo sadar, malahan kau yang sekarang menari di atas gendang pembisik mu Sandi," urainya.
Ruhut Sitompul pun kemudian meminta Sandiaga Uno agar berhati-hati.
"Kau kan masih muda, masih kepingin kan kau maju 2024? Hati-hati Sandi," ucap Ruhut Sitompul.
Bila merasa kurang puas dengan hasil penghitungan suara, lanjut Ruhut Sitompul, lebih baik diselesaikan di MK.
"Kalau memang kau masih merasa kurang puas, ajaklah Pak Prabowo. Dalam Undang-undang Dasar (UUD) 45 kita mengenal Mahkamah Konsstitusi (MK), gak usah people power, jadi bilang sama Pak Prabowo satu-satunya lembaga yang berwenang bawa ini ke MK," kata Ruhut Sitompul.
"Mari rakyat Indonesia bersama-sama kita dukung KPU Bawaslu Polisi dan TNI," sambungnya.
• Dana Haji Diisukan untuk Proyek Infrastruktur, Yusuf Mansur: Ya Allah Buatlah Kami Bisa Bertaubat
• Satu Kampung, Warung Pangkas Rambut Asli Garut Berjejer di Jalan Kramat Jaya Baru Jakarta Pusat
Amien Rais Disindir Ruhut Sitompul Soal Gerakan Kedaulatan Rakyat: Mimpi Kali Ye
Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) yang diserukan Amien Rais mendapat tanggapan dari anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Ruhut Sitompul .
Gerakan kedaulatan rakayat mulai diserukan Amien Rais sejak Selasa (15/5/2019).
Saat itu, Amien Rais meminta kepada pendukung Prabowo-Sandi agar tidak lagi mengatakan istilah people power.
Hal itu disampaikannya dalam acara pengungkapan kecurangan Pemilu 2019 yang diselenggarakan BPN Prabowo-Sand
Amien Rais menyampaikan pesannya setelah Prabowo Subianto berpidato dihadapan pendukungnya.
Jelang ditutupnya acara, Amien Rais naik ke panggung dan memegang mic.
Amien Rais kemudian mengingatkan pendukung Prabowo-Sandi bahwa Eggi Sudjana ditangkap karena ucapan people power.
"Jadi sebelum dibacakan doa saya mengingatkan, Eggi Sudjana ditangkap polisi karena bicara people power," ucap Amien Rais.\
• Alasan Kapolres Metro Jakarta Selatan Imbau Warga Tidak Lakukan SOTR
• Sidik Jari Rusak, Polisi Kesulitan Ungkap Identitas Mayat Perempuan Dalam Karung di Waduk Pluit
Kemudian, Amien Rais meminta kepada pendukung Prabowo-Sandi agar tidak lagi menggunakan istilah people power.
Amien Rais memintar istilah people power diganti dengan 'gerakan kedaulatan rakyat'.
"Jadi sekarang kita gak gunakan people power, tapi gerakan kedaulatan rakyat," ujarnya.
"Siapapun yang menghalangi rakyat Insya Allah kita gilas berasama-sama," tandasnya.
Gerakan kedaulatan rakyat sendiri telah dideklarasikan pada Jumat (17/5/2019) di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat.
Amien Rais sendiri hadir dalam deklarasi gerakan kedaulatan rakyat itu.
Dalam kesempatan itu, Amien Rais mengakatanm, kecurangan Pemilu 2019 bukan hanya terjadui secara terstruktur, sistematis, dan masif.
Tetapi, lanjut Amien Rais, kecurangan dilakukan secara brutal dan 'barbarik'.
"Terjadi kecurangan yang bersifatnya TSM, terstruktur sistematik masif, yang sifatnya bahkan brutal dan barbarik," ujar Amien Rais seperti dilansir dari Tribunnews.com.
"Kemudian jauh sebelum Pemilu ya mungkin 3 minggu sebelumnya saya pernah sampaikan blak-blakan kalau sampai terjadi kecurangan yang TSM, maka 02 tidak akan pernah mengakui apalagi dipaksa-paksa untuk bawa kasusnya ke MK," tambahnya.
• Sambangi Perayaan Waisak, MenPAN-RB dan Kapolda Metro Jaya Ingatkan Pesan Persatuan
• Polisi Minta PLN Tambah Rambu Lalu Lintas Selama Galian Kabel di Jalan Raya Bogor Berlangsung
Menanggapi hal itu, Ruhut Sitompul justru menyindir Amien Rais.
Ruhut Sitompul menyebut Amien Rais malu-malu kucing.
Selain itu, Ruhut Sitompul mengatakan, pengerahan masa yang menyalahi konstitusi tidak mungkin terjadi.
"Mimpi kali ye, tegas saya katakan itu," kata Ruhut Sitompul seperti dikutip TribunJakarta dari tayangan YouTube iNews Tv, Minggu (19/5/2019).
"Udah lah, apa lagi tokoh yang awal mengatakan people power malu-malu kucing sudah mengatakan kedaulatan rakyat. Itu lah si Amien Rais," sambungnya.
Ruhut Sitompul pun mengimbau kepada masyarakat agar jangan khwatir atas adanya isu pergerakan massa.
"Imbauan saya kepada masyarakat jangan takut, itu penting, karena kerjaan mereka nakut-nakutin, percayakan kepada TNI dan Polri," tandasnya.