7. Polip Rahim
"Ini adalah pertumbuhan jaringan berlebih pada lapisan rahim," kata Dr Moss.
Polip rahim dapat menyebabkan kram dan ketidaknyamanan seperti menstruasi, bahkan ketika kita tidak berada di siklus tersebut
• Kisah Aktivis Suksma Ratri Tertular HIV dari Suaminya, Hotman Paris: Kok Bisa?
• Ayah Diusir dari Rumah oleh Anak Kandungnya, Begini Kata Hotman Paris
8. Kista indung telur
Kista ovarian adalah kantong-kantong berisi cairan yang tumbuh di indung telur.
Kista folilel biasanya hilang sendiri, sementara kista luteum corpus sering tumbuh membesar dan menyebabkan perdarahan yang memicu nyeri perut.
Tumbuhnya kista pada indung telur sering tidak terdeteksi.
Rutin memeriksakan diri ke dokter merupakan salah satu upaya pencegahannya.
9. Kanker ovarium
Kanker ini sering disebut sebagai pembunuh tersembunyi karena gejalanya bisa mirip dengan berbagai penyakit lain.
Bahkan, gejala penyakit ini sering dikira sakit perut biasa, stres, bahkan depresi.
• Intip Keseruan Ria Ricis dan Aurel Hermansyah saat Melakukan No Thumb Challenge
• Lama Tidak Bertemu Ibu Kandungnya, Aurel Hermansyah: Rindu Diomelin
Gejala kanker ovarium bisa berupa kram perut, perut kembung, bengkak, rasa ingin buang air kecil terus, nyeri pada pelvis, dan perubahan siklus menstruasi.
Jika mencurigai adanya gejala kanker ovarium, segera periksakan diri ke dokter.
10. Penyakit autoimun
Jenis penyakit autoimun oophoritis adalah inflamasi di indung telur karena tubuh menyerang sel sendiri.
Inflamsi ini akan menyebabkan kerusakan, pengerasan dan pemutihan ovarium sehingga menurunkan produksi hormon dan menyebabkan kesulitan hamil.
Penyakit tersebut menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah, demam, kelelahan, cairan vagina meningkat dan volume darah haid berkurang.
(Sumber : Nova.id/Kompas.com)