Kesehatan

Waspada! Perempuan Sering Kram Perut, 10 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Penulis: Muji Lestari
Editor: Muji Lestari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kram perut pada sebagian wanita biasanya dialami sebelum atau saat sedang menstruasi.

Namun, kram perut terjadi tidak melulu karena sedang menstruasi.

Bisa jadi kram perut yang dialami itu disebabkan oleh faktor lain.

Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kram perut menyerang.

Berikut penyebab kram perut yang bisa tejadi pada wanita.

Awas! Sakit Fisik Mempengaruhi Kesehatan Miss V, Ini Efek Samping yang Ditimbulkan

Pertama Kali Pegang Hewan Rakun, Irfan Hakim: Enggak Mau Takut!

1. Sindrom Pra Menstruasi (PMS)

Perubahan hormon akibat sindrom pra menstruasi (PMS) menjadi penyebab kram perut juga.

Hal itu disebut siklus anovulatory, 10 - 18 persen perempuan mengalaminya.

Jika hal itu terus berlanjut ke bulan berikutnya, jangan tunda untuk menghubungi dokter.

Belajar Bikin Hot Latte Bersama Sang Pacar, Lucinta Luna Malah Minta Maaf karena Ini

2. Kehamilan

Coba cek, bisa jadi kita hamil tanpa menyadarinya.

Gejala awal kehamilan adalah nyeri payudara, perubahan suasana hati, dan kelelahan.

Nyeri kehamilan tersebut hampir serupa dengan gejala sebelum dan selama menstruasi.

3. Tiroid

Tiroid, sebuah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu di leher mengatur banyak fungsi tubuh Anda, termasuk metabolisme dan siklus menstruasi.

Tiroid mengatur fungsi otak dan suasana hati, jika membengkak akan terjadi bercak atau kram.

Hal ini semakin memuncak ketika lapisan rahim telah dibangun tetapi kita tidak menstruasi atau berevolusi.

Awas! Masalah Kesehatan Ini Mengancam Kamu yang Jarang Mandi

Baim Wong Datang Pakai Kostum Super Hero, Rafatar Teriak dan Nangis

4. Pil KB

Pil KB menipiskan lapisan endometrium dalam rahim sehingga tidak terjadi kehamilan.

Tidak hanya itu, namun akan menimbulkan bercak, kram, nyeri perut, dan nyeri payudara.

Jadi, sebaiknya konsultasikan ke dokter sebelum memakai pil KB.

5. Stres

"Stres meningkatkan kortisol, yang mempengaruhi keseimbangan hormon." kata Dr Shepherd

"Beberapa orang tidak menyadari bahwa mereka begitu tertekan, tapi begitu mereka berbicara tentang hal itu mereka menyadari bahwa mereka akan melalui sesuatu," kata Dr Shepherd.

Kita bisa melakukan terapi, meditasi, dan yoga untuk mengatasi stres tersebut.

BACA JUGA :

6. Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)

"PCOS adalah kondisi di mana pasien memiliki kelebihan androgen, yang merupakan bahan kimia dalam tubuh yang mempengaruhi fungsi ovarium, pertumbuhan rambut, berat badan, dan sensitivitas terhadap insulin," kata Dr Moss.

PCOS yang diderita 20% perempuan di dunia ini, dapat mengakibatkan siklus anovulatory tidak teratur.

Hal ini menyebabkan kista tumbuh pada ovarium dan berdampak pada nyeri panggul seperti kram menstruasi.

7. Polip Rahim

"Ini adalah pertumbuhan jaringan berlebih pada lapisan rahim," kata Dr Moss.

Polip rahim dapat menyebabkan kram dan ketidaknyamanan seperti menstruasi, bahkan ketika kita tidak berada di siklus tersebut

Kisah Aktivis Suksma Ratri Tertular HIV dari Suaminya, Hotman Paris: Kok Bisa?

Ayah Diusir dari Rumah oleh Anak Kandungnya, Begini Kata Hotman Paris

8.  Kista indung telur

Kista ovarian adalah kantong-kantong berisi cairan yang tumbuh di indung telur.

Kista folilel biasanya hilang sendiri, sementara kista luteum corpus sering tumbuh membesar dan menyebabkan perdarahan yang memicu nyeri perut.

Tumbuhnya kista pada indung telur sering tidak terdeteksi.

Rutin memeriksakan diri ke dokter merupakan salah satu upaya pencegahannya.

9. Kanker ovarium

Kanker ini sering disebut sebagai pembunuh tersembunyi karena gejalanya bisa mirip dengan berbagai penyakit lain.

Bahkan, gejala penyakit ini sering dikira sakit perut biasa, stres, bahkan depresi.

Intip Keseruan Ria Ricis dan Aurel Hermansyah saat Melakukan No Thumb Challenge

Lama Tidak Bertemu Ibu Kandungnya, Aurel Hermansyah: Rindu Diomelin

Gejala kanker ovarium bisa berupa kram perut, perut kembung, bengkak, rasa ingin buang air kecil terus, nyeri pada pelvis, dan perubahan siklus menstruasi.

Jika mencurigai adanya gejala kanker ovarium, segera periksakan diri ke dokter.

10. Penyakit autoimun

Jenis penyakit autoimun oophoritis adalah inflamasi di indung telur karena tubuh menyerang sel sendiri.

Inflamsi ini akan menyebabkan kerusakan, pengerasan dan pemutihan ovarium sehingga menurunkan produksi hormon dan menyebabkan kesulitan hamil.

Penyakit tersebut menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah, demam, kelelahan, cairan vagina meningkat dan volume darah haid berkurang.

(Sumber : Nova.id/Kompas.com)

Berita Terkini