PPDB 2019

Mengerikan, Bangunan SDN Rawa Buntu 3 Goyang Diterpa Angin dan Lantai Retak

Penulis: Jaisy Rahman Tohir
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi bangunan lantai tiga SDN Rawa Buntu 03, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (19/6/2019).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Kondisi bangunan SDN Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) memprihatinkan, bangunan tiga lantai itu goyang ketika ada angin besar dan lantainya hancur karena terangkat sendiri.

Di saat musim Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), kota Tangerang Selatan (Tangsel) justru tidak megindahkan kondisi sekolahnya.

Ditemani Endang Suptiatna, Kepala Sekolah SD negeri yang berlokasi di pinggir Jalan Angsana itu, TribunJakarta.com memantau langsung kondisi gedung dari lantai dasar sampai ke lantai tiga, pada Rabu (19/6/2019).

Lantai pertama dan dua, kondisinya masih seperti sekolah pada umumnya. Pintu tertutup, di jendela terdapat aneka warna-warni prakarya para siswa.

Namun saat menaiki tangga menuju lantai teratas, bangku-bangku tak terpakai terlihat di sudut siku tangga.

Bangku-bangku itu sengaja diletakan begitu saja untuk menutup akses ke atas. Siswa memang dilarang keras untuk naik ke lantai tiga.

Sampai di lantai tiga, hal yang pertama menjadi sorotan adalah debu coklat yang menempel hampir di semua bagian, dari lantai, dinding, jendela, pintu hingga ke sudut toilet yang berada di samping tangga.

Masuk ke dalam kelas, kondisi semakin memprihatinkan, plafon yang harusnya menempel di kerangka besi di atas, justru hancur dan tergeletak berantakan di lantai.

Kabel-kabel lampu menjuntai tak terurus. Keramik lantai pun retak dan hancur.

Kondisi serupa kecuali plafon yang jatuh, hampir terlihat di tujuh kelas dan satu gedung pertemuan yang ada di lantai tiga itu.

Endang mengatakan, lantai tiga itu sudah tidak dipakai kegiatan belajar mengajar (KBM) sejak satu tahun setelah ia pindah tugas ke SDN itu pada tahun 2015.

"Hampir satu tahun, tapi buat kegiatan saja, bukan untuk rombel (rombongan belajar)," ujar Endang.

Ia juga menceritakan saat itu kondisi keramik lantai masih rapi dan bisa digunakan.

"Berapa lama, keramiknya bangun semua. Pokoknya kalau enggak pakai sepatu, pasti luka dah," ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini