Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Sejumlah orangtua murid menanggapi sistem zonasi dalam Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2019.
Selain dianggap menguntungkan untuk siswa yang bertempat tinggal di wilayah terdekat, beberapa orangtua murid menilai sistem zonasi tak menjamin para siswa bisa bersekolah di tempat favorit meski memiliki nilai yang tinggi.
"Kita yang punya nilai tinggi, gak bisa pilih sekolah yang bagus. Standar sekolah juga jadi turun dong," kata Grace, warga asal Sunter, Jakarta Utara, Senin (24/6/2019).
Menurut Grace, tingginya nilai yang dimiliki anaknya bukan jaminan bahwa ia akan diterima di sekolah-sekolah favorit pilihannya.
Sebab, sekolah-sekolah favorit yang menjadi pilihannya terletak cukup jauh dari tempat tinggalnya.
Ia pun mencoba mendatangi SMA Negeri 68 yang terletak di Salemba, Jakarta Pusat untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.
"Hari ini mau tanya-aja sama ambil token. Kalau benar-benar gak bisa ikut yang zonasi, saya gak daftar. Tetap nunggu tahap non-zonasi nanti. Tapi lebih baik pakai nilai aja lah, kayak dulu-dulu pakai passing grade," kata dia.
Grace mengatakan, anaknya memiliki nem yang cukup baik untuk mendaftar di SMA 68 Jakarta Pusat, yakni 36 dengan nilai rata-rata 9.
Namun, wilayah tempat tinggalnya yang terletak di kawasan Sunter itu tak masuk dalam zonasi sekolah tersebut.
Ia pun mengatakan akan menunggu jalur non zonasi apabila anaknya tidak diperbolehkan mendaftar hari ini.
Adapun jadwal PPDB tingkat SMA tahun ini :
1. Jalur Zonasi umum digelar tanggal 24 - 26 Juni 2019.
2. Zonasi afirmasi digelar tanggal 27 - 28 Juni 2019.
3. Jalur Non-zonasi tahap 1 umum dan luar DKI dimulai 2 - 4 Juli 2019.
4. Jalur Non-zonasi tahap 1 afirmasi dimulai 5 - 6 Juli 2019.
5. Jalur Non-zonasi tahap 2 dimulai 10 - 11 Juli 2019.
Tak ada sekolah favorit tahun ini
Dinas Pendidikan DKI Jakarta memastikan tak ada sekolah-sekolah dengan standar favorit di ibu kota pada tahun ajaran 2019-2020.