Kepala Dinas Pendidikan DKI Ratiyono mengatakan seluruh sekolah di Jakarta wajib memiliki standar kompetensi yang sama, untuk menciptakan peserta didik dengan kualitas yang sama baiknya.
"Tidak ada yang namanya sekolah ini favorit, yang ini tidak. Kalau dari Dinas semua sekolah harus favorit. Jika ada sekolah yang dianggap favorit, itu masyarakat yang menilai dan akhirnya sekolah itu seolah-olah menjadi sekolah favorit," kata Ratiyono saat dikonfirmasi, Selasa (11/6/2018).
Tak bisa dipungkiri, sejauh ini masih banyak sejumlah orangtua murid yang menilai bahwa ada sekolah-sekolah tertentu yang dianggap sekolah favorit di Ibu kota.
Dengan standar tinggi yang dimiliki oleh sekolah tersebut, para orangtua murid meyakini bahwa sang anak akan lulus dengan nilai yang baik apabila masuk ke sekolah tersebut.
Ratiyono pun menegaskan bahwa saat ini tak ada sekolah favorit di DKI Jakarta.
"Pada kenyataannya memang masyarakat yang menilai sekolah ini bagus, lulusannya banyak masuk perguruan tinggi. Nah stigma itulah jadi muncul bahwa sekolah ini keren. Lulusannya banyak masuk UI, ITB, UGM, karena anak-anaknya belajarnya serius ikut bimbel, sehingga prosentase masuk perguruan tinggi nya banyak," kata dia.
"Pada kenyataannya masyarakat menilai sebuah SMA tertentu itu favorit. Sehingga yang berminat ke situ yang NEM nya bagus-bagus. Artinya bersaing dengan yang bagus, bertemulah yang bagus-bagus," tambahnya.
Dalam hal ini, Ratiyono memastikan bahwa seluruh sekolah negeri di Ibu Kota diharuskan memiliki standar yang sama.
Ia mengatakan setiap sekolah di DKI ditekankan untuk menciptakan lulusan-lulusan terbaik, baik untuk tingkat SMA, maupun SMK.
"Tinggal bagaimana manajemen sekolah itu menghasilkan lulusan yang banyak masuk perguruan tinggi kalau SMA, kalau SMK lulusannya banyak diterima di perusahaan yang bonafit," beber dia.