TRIBUNJAKARTA.COM - Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra, Arief Poyuono menyebut jika partainya lebih baik bergabung dengan pemerintahan Jokowi ketimbang menjadi oposisi.
Pernyataan tersebut berbanding terbalik dengan Wakil Sekjen Gerindra, Andre Rosiade.
Andre Rosiade terkesan lebih memilih untuk menjadi opisisi ketimbang bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
Arief Poyuono sendiri mengatakan, dirinya akan menjadi kader Gerindra yang mendorong Prabowo Subianto untuk bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi-Maruf Amin.
Hal itu disampaikan Arief Poyuono saat diwawancara dalam program Prime Talk Metro TV.
Meski begitu, kata Arief Poyuono, hingga saat ini belum ada pertemuan internal Gerindra untuk membahas hal itu.
"Akan menjadi orang Gerindra yang meminta partai saya dan Pak Prabowo untuk bisa berkoalisi dengan Pak Joko Widodo," ujarnya seperti dilansir dari tayangan YouTube Metrotvnews, Selasa (2/7/2019).
Usulan tersebut akan ia sampaikan dalam rapat internal Gerindra.
• Emak-emak Berkebaya di Monas Ajak Kaum Millenial Bangga Berbusana Adat
• Anggap Koalisi Jokowi Kegemukan untuk Dimasuki Oposisi, Cak Imin: Jangan Kurangi Jatah PKB Deh
Sebab menurutnya, bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi-Maruf akan lebih banyak manfaatnya untuk Indonesia.
"Kalau ada rapat saya akan menyarankan bahwa lebih baik dan lebih banyak manfaatnya bagi masyarakat Indonesia," terangnya.
"Karena dengan kita berkoalisi, selesai sudah, artinya tinggal kita tunggu di 2024 kita menyiapkan pimpinan nasional 2024 yang jauh lebih baik untuk bisa menerima tongkat estafet dari Pak Joko Widodo," tambahnya.
Sementara itu Andre Rosiade menganggap bahwa apa yang disampaikan Arief Poyuono adalah pendapat pribadi.
Dijelaskannya bahwa Partai Gerindra hingga saat ini belum menentukan arah politiknya.
"Itu kan pendapat pribadi, partai belum memutuskan apapun," kata Andre Rosiade.
Menurutnya, bekerjasama dengan Jokowi dan Maruf Amin dalam membangun bangsa tak mengharuskan partainya ikut dalam pemerintahan.