"Dia tidak memberitahukan tetangga kanan kirinya karena dia sadar dan dia tahu, di rumah itu hanya mereka berdua yang tinggal dan anak (EPJD) masih di bawah umur," ujar dia.
3. Asal mula korban diasuh oleh pelaku
Widianto, ketua RT setempat mengatakan, pelaku sehari-hari tinggal dengan anak asuhnya EPJD di Perumahan Blue Safir, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.
"Jadi hubungan pelaku sama korban ini bukan anak kandung, dia (korban) tinggal di sana dan diasuh sama pelaku sejak dia masih SD," kata Widianto.
Asal mula korban bisa tinggal dengan pelaku bermula ketika orangtua kandung korban pisah akibat sakit keras dan ibu kandungnya pergi entah kemana.
"Awalnya orangtua (korban) tinggal disini mengontrak, tapi semenjak ayahnya struk, ibunya pergi dan dia (korban) dititip ke rumah saudaranya, tapi enggak tahu kenapa dia jadi tinggal disana sama pelaku," ungkap RT.
Berulang kali warga sempat menasihati bahwa tidak baik anak perempuan yang masih di bawah umur tinggal satu rumah dengan pelaku. Namun pelaku tidak pernah menghiraukan.
"Sudah sering dibilangin sama warga, cuma dia enggak pernah peduli, dia cuma bilang mau asuh anak itu," ujarnya.
4. Pelaku dikenal sebagai sosok tertup dan kurang bersosialisasi
Ketua RT setempat Widianto mengatakan, pelaku HS telah tinggal di Perumahan Blue Safir Rawalumbu, Kota Bekasi sejak awal tahun 2000-an.
Pelaku yang merupakan pensiunan ini memang hidup seorang diri sebelum tinggal bersama EPJD. Sejak tinggal di lingkungan setempat, dia dikenal sebagai sosok yang tertutup dan kurang bersosialisasi.
"Jarang bersosialisasi sama warga, rapat-rapat RT enggak pernah ikut terlibat, bahkan kita mau minta tebang pohon aja depan rumahnya karena ganggu kabel itu dia menolak, katanya dia minta ganti rugi," jelas dia.
Pelaku berdasarkan data kependudukan yang dipegang pengurus RT sejatinya memiliki anak dam istri. Namun, anak dan istrinya tidak pernah terlihat berkunjung ke rumah tersebut, pelaku selalu sendiri sampai akhirnya memilih mengasuh EPJD.
5. Sempat kelabui warga ketika jenazah tiba di rumah
Tetangga sempat tidak tahu sama sekali penyebab meninggalnya bocah kelas tiga SMP berinisial EPJD tersebut.