Amien Rais Ingin Ada Pembagian Kekuasan 55:45, Drajad: Apa yang Beliau Sampaikan Tidak 'ujug-ujug'

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika
Editor: Kurniawati Hasjanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penasihat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Amien Rais

TRIBUNJAKARTA.COM - Politikus PAN, Drajad Wibowo angkat suara terkait pernyataan Amien Rais soal pembagian kekuasaan 55-45.

Pernyataan Amien Rais soal porsi 55-45 ini seoalah menjadi syarat rekonsiliasi Jokowi-Prabowo Subianto.

Amien Rais menyampaikan hal itu dalam sambuan acara 'Muhasabah dan Munajat untuk Negeri' di Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2019).

Menurut Amien Rais, jika ingin rekonsiliasi mak harus ditentukan terlebih dahulu platformnya.

"Jadi lima tahun ke depan mau diapakan Indonesia ini? saya bilang Pak Prabowo itu sudah bicara di mana-mana pentingnya kedaulatan pangan, energi, tanah, air.. Kalau itu disepakati, misalnya disepakati, ayo bagi 55-45, itu masuk akal," ujar Amien Rais seperti dilansir dari tayangan YouTube tvOne, Senin (22/7/2019).

"Kalau sampai disepakati berarti rezim ini balik kanan, akalnya sudah jalan akalnya," lanjut Amien Rais.

Petugas Keamanan Sebut Nunung & Suami Pernah Cekcok Hebat Hingga Buat Heboh Warga, Ini Kesaksiannya

Rapimgab Sebabkan Paripurna Pemilihan Wagub DKI Harus Mundur

Amien Rais juga mengatakan jika hal itu tidak disepakati maka dirinya menyarankan agar tetap menjadi oposisi atau di luar pemerintahan.

"Kalau mungkin ya Alhamdulillah, ide-ide Prabowo selama kampanye akan dilaksanakan, tapi kalau tidak mau ya yasudah kita di luar, opisisi," terang Amien Rais.

Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais di Kantor DPP PAN, Jalan Daksa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, (15/7/2019) (Taufik Ismail/Tribunnews.com)

Menanggapi hal itu, Drajad tak menampik pernyataan Amien Rais dapat ditafsirkan segala macam.

Namun hal yang pasti, kata Drajad, sejauh ini PAN konsisten menjadi opisisi.

"Yah itu kalau didengar sepotong-potong apalagi diframing begitu kesannya akhinya jadi meleset dari apa yang dimaksud sebenarnya," kata Drajad.

"Jadi posisi PAN sebagaimana dijelaskan Pak Amien itu adalah kita konsisten di oposisi dan Pak Amien benar sekali menyampaian demokrasi itu perlu check and balance perlu oposisi," tambahnya.

Ungkap Rencana Sebenarnya soal Pulau Reklamasi, Ahok BTP Berseloroh: Nanti Dikira Anies Gua Kampanye

Ditanya Kebenaran Nunung Pakai Narkoba Sejak 1998, Polo: Sedang Jatuh Masa Mau Kita Ambrukin

Drajad juga tak berkilah jika Amien Rais kerap bicara secara spontan.

Meski begitu, Drajad menilai bahwa Amien Rais tak sebatas asal biacara.

"Sering kali ceplas ceplos dalam artian menyampikan apa yang beliau sampaikan itu tidak 'ujug-ujug' yang beliau sampaikan adalah cerminan dari sebuah proses dimana parpol yang ada di dalam koalisi prabowo sandi itu secara aktif diajak oleh beberapa tokoh tertentu bergabung dan ajakannya itu luar biasa gencar, memang bungkusnya adalah rekonsiliasi tapi sebenarnya banyak sekali tapi saya ga bisa mengungkapkan secara publik," paparnya.

Calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Sandiaga Uno ditemani tim BPN memberikan keterangan dalam acara Mengungkap Fakta-fakta Kecurangan Pilpres 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta,Selasa (14/5/2019). Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyatakan menolak hasil perhitungan suara Pilpres 2019 oleh KPU karena dianggap penuh kecurangan. (Warta Kota/Feri Setiawan)

Terkait maksud pembagian porsi 55-45. Drajad menyebut jika yang dimaksud Amien Rais adalah platform (program) Prabowo Subianto perlu dimasukan ke platform Jokowi hingga menjadi platform nasional.

"Dari semua proses itu makanya Pak Amien mengatakan rekonsiliasi bagus kita dari awal silaturahim bagus, tapi supaya keinginan dari Pak Jokowi dan timnya itu bisa dipenuhi juga aspirasi perjuangan dari pendukung Prabowo juga diakomodasi, Pak Amien mengatakaan yang pertama platformnya parbowo sandi perlu dimasukan ke platform Jokowi menjadi platform nasional," urainya.

Dianggap Bakal Cari Masalah Kunjungi MRT & Lapangan Banteng, Pengakuan Ahok BTP Buat Penonton Ngakak

Momen Chef Arnold Ingin Suapi Gibran Tuai Sorotan, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Sampai Ngakak

"Jadi itu adalah ijthad dari Pak Amien supaya semua proses keinginan biasa terakomodasi. Tapi yang pelu diingat Pak Amien juga mengatakan bahwa itu sepertinya ga mungkin tapi kalau mungkin Alhamduliillah," tambahnya.

Amien Rais Ungkap Isi Surat Prabowo tentang NKRI dan Komentar Setuju 1.000 Persen Rekonsilisasi

Diwartakan Kompas.com sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais pernah mengungkapkan bahwa dirinya dikirimi sepucuk surat oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, beberapa waktu lalu.

Namun, ia baru sempat membacanya, Senin (15/7/2019) pagi.

Di depan wartawan, Senin siang, Amien Rais pun membacakan isi surat tersebut.

"Jadi saya tadi datang dari Yogya, kemudian langsung baca surat di meja saya dari Pak Prabowo. Surat itu tertanggal 12 Juli," ujar Amien membuka pernyataan di Kantor DPP PAN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Isinya 'Pak Amien kemungkinan 13 Juli, jadi esok harinya, akan ada pertemuan dengan Pak Jokowi. Bagi saya Pak Amien, kepentingan lebih besar, yaitu keutuhan bangsa, NKRI dan lain-lain. Itu lebih saya pentingkan'," lanjut Amien membacakan isi surat Prabowo tersebut.

Amien juga membacakan, setelah bertemu Presiden Jokowi, Prabowo akan menemui dirinya.  Amien kemudian menegaskan kepada wartawan yang hadir, ia tidak akan memberikan komentar lebih jauh mengenai pertemuan antara Prabowo dengan Jokowi yang diselenggarakan Sabtu (13/7/2019) lalu di Stasiun MRT Lebak Bulus.

Ia juga menolak untuk berkomentar mengenai wacana rekonsiliasi antara seluruh peserta Pemilu 2019.

Ia baru akan berbicara lebih jauh mengenai hal tersebut apabila sudah bertemu langsung dengan Prabowo.

"Nah, sekarang saya belum ketemu dengan Pak Prabowo. Jadi Singkatnya begini, saya tentu tidak bisa jelaskan secara detail mengapa Pak Prabowo sudah ketemu Jokowi. Tapi yang jelas, saya sebentar lagi atau besok pagi atau lusa akan bertemu (Prabowo)," lanjut Amien.

Diberitakan sebelumnya, Jokowi dan Prabowo melakukan pertemuan di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu.

Begitu bertemu, keduanya bersalaman dan berpelukan dengan akrab.

Dengan adanya pertemuan ini, baik Jokowi maupun Prabowo tak ingin lagi ada polarisasi kubu 01 dan 02, juga olok-olokan cebong dan kampret di akar rumput.

"Saya harapkan pendukung melakukan hal yang sama, karena kita sebangsa tanah air," kata Jokowi di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7/2019).

"Tidak ada lagi namanya cebong, tidak ada lagi namanya kampret. Yang ada adalah garuda pancasila," lanjut dia.

Hal senada juga disampaikan Prabowo. Ia meminta para pendukungnya untuk kembali merajut persatuan bangsa.

Ia setuju untuk mengakhiri keterbelahan di masyarakat yang selama ini membuat politik semakin memanas.

"Sudahlah, enggak ada lagi cebong-cebong. Enggak ada lagi kampret-kampret. Semuanya sekarang merah putih," ujar Prabowo. Pertemuan itu diakhiri dengan makan siang bersama.

Setuju 1.000 Persen rekonsiliasi

Presiden terpilih Joko Widodo bertemu dengan calon presiden nomor urut 02 yang menjadi pesaingnya dalam Pilpres 2019, Prabowo Subianto (Istimewa)

Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais angkat bicara mengenai pertemuan antara Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto pada Sabtu, (13/7/2019).

Ditemani anaknya Hanafi Rais Wakil dan anggota Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo, Amien mengatakan setuju dengan adanya rekonsiliasi antara kubu Prabowo dengan kubu Jokowi.

"Nah sekarang saya tetap pada pendirian saya rekonsiliasi dalam arti bangsa utuh, engga boleh pecah saya 1.000 persen saya setuju, (bahkan) mbahnya setuju yah," kata Amien di Kantor DPP PAN, Jalan Daksa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, (15/7/2019).

Hanya saja Amien tidak setuju bila rekonsiliasi kemudian diartikan bagi bagi kekuasaan atau power sharing.

Menurutnya sangat lucu bila rekonsiliasi kemudian diaplikasi dengan bagi-bagi jabatan.

"Rekonsiliasi itu sangat lucu kalau dalam wujud bagi-bagi kursi itu namanya bukan rekonsiliasi tetapi ya bagi-bagi kursi. (bagi bagi kekuasaan) ada aibnya, ada negatifnya, ternyata politisi itu engga ada lagi kekuatan moral engga memegang dispilin partai," katanya.

Pemkot Jakarta Barat Bakal Copot Spanduk Penolakan Terhadap Pengungsi di Kalideres

Patuhi Imbauan Dinas Pendidikan, SMAN 58 Jakarta Pastikan Tak Ada Siswa Membawa Kendaraan ke Sekolah

Indonesia Open 2019 Digelar Mulai Besok: Ini Jadwal Main Marcus/Kevin dkk

Menurut Mantan Ketua MPR itu, bila rekonsiliasi diartikan bagi bagi kursi maka tidak ada artinya pertarungan Pemilu lalu.

Padahal inti dari pertarungan pada Pemilu Presiden 2019 kemarin yakni adanya perspektif baru yang ditawarkan penantang kepada petahana.

"Jadi saya sampaikan di sini, teruskan kita menjalin persatuan kita, bersalaman tapi jangan pernah kooptasi, dapat satu (atau) dua kursi kemudian lantas kocar kacir semua, wawasan ke depannya hanya bermata rabun ayam, itu saya katakan berkali-berkali," katanya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Amien Rais Bacakan Surat dari Prabowo, Ini Isinya... dan  Amien Rais: Saya Mbahnya Setuju 1000 Persen Rekonsiliasi, Tapi . . 

Berita Terkini