Meninggalnya Anak Guru Ngaji Cianjur Lulusan IPB, Diduga Sempat Lawan Pembunuhnya

Penulis: Y Gustaman
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga dan warga memakamkan jenazah Amelia Ulfa Supandi di tempat pemakaman umum di Kelurahan Sayang, Cianjur, Selasa (23/7/2019). Amelia saat lulus D3 IPB (kiri bawah).

Tak hanya orang rumah, Amelia juga turut mengabari posisinya ke teman-temannya, bahwa dirinya akan sampai ke rumah sebentar lagi.

Enang mulai cemas. Keluarga sempat mengirimkan pesan lewat WhatsApp tapi Amelia tak membacanya.

Ia dan istri, ditemani paman Amelia, Gunalan, melapor ke Polres Cianjur pada Senin pagi. 

Ponsel Amelia sempat dilacak. Hasilnya, sembilan jam sejak komunikasi terakhir Amelia pada Minggu malam itu berada di Sukabumi, sebelum Sukaraja.

Mayat pinggir jalan

Jam menunjukkan pukul 06.30 WIB, Jajang Mansyur (62 tahun), warga Kampung Bungbulang menunda untuk menggarap sawahnya.

Ia mendapati mayat perempuan tanpa identitas di pinggir Jalan Sarasa, Kampung Bungbulang RT 03/05 Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Sukabumi, Senin (22/7/2019).

Jajang langsung melaporkan penemuan mayat perempuan dalam kondisi nyaris telanjang ke ketua RT setempat, sebelum diteruskan ke Polsek Cibeureum.

Polisi segera mengevakuasi jenazah tersebut ke RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi untuk diautopsi karena penyebab kematiannya tidak wajar.

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro mengatakan ada darah di tubuh korban, namun perlu diperiksa secara medis.

Sebenarnya kabar penemuan mayat sudah membuat keluarga Enang gusar, terutama Gunalan, paman korban. 

Jenazah Amelia Ulfah Supandi (22), perempuan yang diduga menjadi korban pembunuhan dan tubuhnya ditemukan di wilayah Sukabumi tiba di rumah duka di Jalan Profesor Mohamad Yamin RT 002/009 Cikidang, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (23/07/2019) dini hari. (Kompas.com/Firman Taufiqurrahman)

Setelah menerima informasi dari tetangga bila di Sukabumi telah ditemukan mayat perempuan tanpa identitas, Gunalan memutuskan pergi mengecek.

"Saya diantar teman ke Sukabumi untuk mengecek ke rumah sakit dan setelah melihat memang benar keponakan saya," ungkap Gunalan di Ruang Instalasi Jenazah RSUD R Syamsudin pada Senin petang.

Menunggu melanjutkan studinya ke jenjang sarjana, sementara Amelia bekerja sebagai karyawan di PT Pou Yuen, pabrik sepatu di Cianjur.

"Dia anak yang sholehah, baik dan cerdas," imbuh Gunalan.

Halaman
1234

Berita Terkini