Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Kabid Akademik dan Kemahasiswaan Lembaga Layanan Pendidikan Wilayah III Jakarta Kemenristek Dikti, Imam Yuwono menjelaskan mengapa lingkungan kampus kerap disalahgunakan sebagai tempat peredaran narkoba.
Hal itu berkaca dari terungkapnya sindikat peredaran ganja di lingkungan kampus oleh Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat.
"Karena kampus dianggap dalam tanda petik aman dari polisi sehingga dijadikan sasaran empuk untuk peredaran narkoba," kata Imam di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (29/7/2019).
Imam mengatakan sejatinya Kemenristek Dikti telah memahami betul ancaman peredaran narkoba di lingkungan kampus.
Pihaknya pun telah membentuk tim yang dinamakan Aliansi Relawan Anti Pemberantasan Narkoba (Arti Pena).
Tim ini menggandeng BNN dan Polisi untuk menyosialisasikan tentang bahaya narkoba kepada mahasiswa.
• Polisi Ringkus 2 Mahasiswa Jadi Pengedar Puluhan Kilogram Ganja di Ruang Senat Kampusnya
Di Jakarta sendiri, Imam menyebut ada 316 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang tercatat.
"Tetapi kekuasaan penuh diberikan kepada pimpinan perguruan tinggi masing-masing sehingga kami sebagai lembaga pemerintah hanya bisa mengawasi," katanya.
Terkait soal sanksi, Imam mengakui pihaknya telah bersurat dan memberikan teguran tertulis kepada kampus di kawasan Jakarta Timur itu yang menjadi lokasi penangkapan dan ditemukannya sekitar 10 kg ganja.
"Kampus akan diberikan peringatan, tentunya harus ditingkatkan pembinaan kepada mahasiswanya," katanya.
Diketahui, Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat mengungkap jaringan peredaran ganja di berbagai kampus di Jakarta.
Kasus ini terungkap dari ditangkapnya TW (23) dan PHS (21) di salah satu kampus swasta di Jalan Taman Malaka Selatan RT 08/06, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (23/7/2019) lalu.
Kasatresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Erick Frendriz mengatakan bahwa TW dan PHS merupakan pengedar ganja di lingkungan kampus yang berada di Jakarta Timur.
Keduanya pun masih berstatus sebagai mahasiswa.