TRIBUNJAKARTA.COM - Reaksi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat mendengar jumlah anggaran yang digunakan DKI Jakarta untuk mengelola sampah menarik perhatian warganet.
Awalnya, Anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus melakukan kunjungan kerja ke Surabaya.
Saat rapat bersama Risma, Bestari menyampaikan bahwa anggaran pengelolaan sampah di Jakarta menghabiskan dana hingga Rp 3,7 triliun.
Risma kaget dan menyampaikan bahwa anggaran pengelolaan sampah di Surabaya hanya Rp 30 miliar.
Video reaksi Risma pun viral di media sosial.
Bagaimana perbandingan pengolahan sampah di DKI dengan Surabaya?
Kompas.com merangkumnya dari berbagai sumber.
1. Perbandingan dana
Dikonfirmasi Kompas.com, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menjelaskan, dana sebesar 3,7 triliun yang disebutkan Besarti merupakan dana keseluruhan Dinas Lingkungan Hidup Jakarta, bukan sekadar dana pengolahan sampah.
"Maksud Rp 3,7 Triliun yang disebutkan itu keseluruhan dana operasional Dinas Lingkungan Hidup. Angkanya membengkak karena ada pengadaan lahan untuk ITF kedepannya," ujar Kepala DLH DKI Jakarta, Andono Warih, Selasa (30/7/2019).
Anggaran tersebut juga termasuk anggaran suku dinas, UPST, dan yang paling besar untuk pengadaan lahan pembangunan ITF (intermediate treatment facility).
Sementara itu, Surabaya menggelontorkan 30 miliar untuk mengelola sampah. Risma mengatakan, dari anggaran Rp 30 miliar, sebanyak 50 persen diantaranya digunakan untuk operasional angkutan.
Sisanya untuk operasional sistem pengelolaan sampah.
2. Bank sampah
Salah satu cara yang dimiliki Surabaya dan DKI dalam mengelola sampahnya adalah dengan membentuk bank sampah.