Namun, Sanusi membantah mobil tersebut merupakan gratifikasi dari pembahasan Raperda reklamasi.
"Memang, saya terima mobil Alphard dari Sanusi. Tapi itu rencananya saya mau beli, bukannya gratifikasi," kata Bestari ketika dihubungi Warta Kota, Senin (4/4/2016).
Menurut Bestari, saat itu sekira awal bulan Februari ia hendak mengganti mobilnya. Bestari sudah memiliki mobil Toyota Fortuner, ingin menggantinya dengan Alphard.
"Saya bilang ke Sanusi, karena dia punya showroom. Dia nawarin waktu itu, Alphard warna hitam. Saya tanya kilometernya sudah berapa? Katanya 80 sampai 90 ribuan km. Wah saya nggak mau. Minta cari yang mudaan," katanya.
Kemudian, akhirnya ia ditawarkan kembali, sebuah Alphard warna putih. Ia pun diberikan kesempatan oleh Sanusi untuk melakukan test drive.
Bestari mencoba mobil tersebut dengan membawanya pulang ke rumah.
"Saya sampai pinjam uang ke Bank DKI Rp 450 juta. Saya jual juga Fortuner saya, Rp 270 juta," katanya.
Namun, saat itu, ia mengaku, curiga mobil tersebut, tidak memiliki BPKB (Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor).
Apalagi, STNK yang dipegangnya pun tiba-tiba diminta.
"Cuma sebulan mobil itu sama saya. Akhirnya, saya kembalikan. Apalagi, lagi ada kasus begini, saya takut disangkutpautkan," kilahnya.
Anies sindir Bestari mau pensiun
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyindir anggota DPRD DKI Jakarta Bestari Barus yang kemungkinan sedang bersiap-siap akan pensiun.
Mulanya, wartawan menanyakan pendapat Anies jika Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membantu mengatasi persoalan sampah di Jakarta.
Anies kemudian menjawab bahwa dirinya mengapresiasi hal tersebut dan menyinggung Bestari.
"Kita apresiasi pada perhatian dan lain-lain. Kemudian, biarlah Jakarta diurus oleh DPRD Jakarta, oleh Pemprov Jakarta. Jadi, Pak Bestari itu mungkin lagi siap-siap mau pensiun," ujar Anies di Taman Suropati, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2019).
Anies tidak menyebut maksud dari sindiran soal pensiun tersebut. Namun, Bestari sendiri akan mengakhiri masa jabatannya sebagai anggota DPRD DKI periode 2014-2019 pada Agustus ini. Dia tidak terpilih kembali sebagai anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024.