HUT ke 74 Kemerdekaan RI

Sederet Aktivitas Aurel Selama Diklat Paskibraka & Penjelasan PPI Tangsel, Sang Ibu Ungkap Hal Lain

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, saat melayat almarhum Aurellia Qurratuaini, Paskibraka Tangsel di kediamannya di bilangan Cipondoh, Tangerang, Kamis (1/9/2019).

Sri menjelaskan konteksnya, pada hari terakhir latihan sebelum meninggal dunia, buku harian Aurel disobek pelatihnya.

Ia harus menulis ulang diary yang merupakan tugas untuk selalu ditulis setiap hari.

Aurel memiliki PR menulis diary untuk 22 hari pelatihannya. Sedangkan per harinya Aurel harus menulis minimal dua lembar kertas.

"Dia keluar kamar mengisi buku harian untuk tanggal 31 Juli. Karena untuk buku harian dari tanggal sebelumnya yang dia harus salin ulang, dia sudah enggak terkejar waktunya. 22 hari dengan minimal dua halaman. Jadi sekian puluh halaman harus dia salin dalam waktu sangat singkat. Sudah tak terkejar," paparnya.

Tidak lama, Aurel jatuh di dapur. Sri menyebut suaranya kencang hingga membangunkan ia dan suaminya.

"Tidak lebih dari lima menit kami berusaha membangunkan dia, langsung kami bawa dia ke rumah sakit. Saat di dapur dia jatuh dia sudah tidak bereaksi," jelasnya.

Sampai rumah sakit, dokter menyebut fungsi otak Aurel berhenti.

"Dokter di UGD bilang fungsi otaknya sudah terhenti. Ikhlaskan. Kami masih bilang ke dokter, maksimalkan," ujarnya.

Alat pacu jantung tak berhasil membuat Aurel hidup. Sri hancur, sulung yang sangat dicintainya itu sudah tidak ada.

"Dibantu dengan alat pacu jantung, Aurel tidak bereaksi sama sekali. Aurel sudah tidak ada. 1 Agustus 2019," ujarnya dengan suara yang semakin pelan.

Aurel bukan sosok yang lemah

Sri Wajyuniarti yang juga merupakan seorang Purna Paskibraka ini mengetahui betul diklat seharusnya dijalankan seperti apa.

Sri meyakini, anaknya bukanlah sosok yang lemah dan tidak mampu mengikuti diklat yang juga menggunkan pendekatan militer itu.

Tingkatkan Pelayanan Publik, Menkumham Yasonna Canangkan Wilayah Bebas Korupsi di Ditjen AHU

17 Bulan Pimpin Polres Metro Jaksel, Kombes Indra Jafar Pilih Kasus Ini Jadi Pengungkapan Terbaik

Ibu dua anak itu meyakini Aurel meninggal dunia karena diduga akumulasi kelelahan baik secara fisik maupun mental selama menjalani diklat.

"Dokter tidak menyebutkan diagnosa sejauh itu. Hanya dokter bertanya apa yang terjadi, yang kami sampaikan bahwa Aurel terjatuh. Yang kami yakini bahwa Aurel sudah sangat lelah. Akumulasi dari sekian puluh hari dia latihan, minim istirahat," ujar Sri saat ditemui di rumahnya, Jumat tengah malam (2/8/2019).

Halaman
1234

Berita Terkini