Bertemu Jokowi di Istana Setelah Masuk Daftar Calon Menteri, Ini Fakta Adian Napitupulu

Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Adian Napitupulu usai konferensi pers di Bumi Pospera, Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (25/6/2016)

TRIBUNJAKARTA.COM - Politisi PDIP Adian Napitupulu dikabarkan mendatangi ke Istana untuk menemui Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi setelah beredar namanya masuk daftar calon menteri.

Kedatangan mantan aktivis 1998 itu tak terpantau awak media yang biasa bertugas meliput di Istana.

Kedatangan pria bernama lengkap Adian Yunus Yusak Napitupulu itu dibenarkan oleh salah satu staf-nya di DPR, Musyafaur Rahman.

"Iya benar, tadi Bang Adian ke Istana sekitar pukul 10.00 pagi," jelasnya saat dikonfirmasi Wartakotalive via sambungan telepon, Selasa sore.

Dikatakan, Adian Napitupulu bertemu Jokowi setelah sebelumnya menerima kedatangan Ketua DPR Bambang Soesatyo.

Deretan Menteri Muda Jokowi-Maruf dan Komposisi Perwakilan Parpol dan Profesional

Terungkap Peran 2 Remaja Perempuan di Balik Terbunuhnya Gadis Dalam Karung Tinggal Tulang Belulang

Adian Napitupulu Minta Anies Dijauhkan dari Pilpres 2024 Demi Jakarta, Mardani Ali Senyum-senyum

Jeje Govinda Bocorkan 2 Kebiasaan Syahnaz Sadiqah yang Tak Diketahui Banyak Orang, Feni Rose Ngakak

Meski demikian, Musyafaur Rahman tak tahu apa pembicaraan empat mata antara Adian Napitupulu dengan Presiden Jokowi.

"Belum ketemu juga (dengan Adian Napitupulu). Nanti kalau ketemu coba saya tanyakan," ucapnya.

Sebelumnya, nama Adian Napitupulu menggema dalam acara Halalbihalal Presiden Jokowi bersama aktivis 98, di Jakarta, Minggu (16/6/2019) lalu.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengatakan saat ini memang aktivis 98 sudah banyak yang menjadi kepala daerah atau wakil rakyat di parlemen.

Namun, Jokowi mengakui belum ada aktivis 98 yang menjadi menteri di pemerintahan.

Jokowi pun kemudian menyinggung nama Adian Napitupulu saat bicara soal kursi menteri.

Kerap Ditemani Asisten, Tindakan Nia Ramadhani Bareng Jedar di Hotel Mewah Ini Justru Tuai Pujian

Cerita Perjuangan Syuting Sinetron, Nia Ramadhani Naik Pitam Karena Perilaku Marshanda: Enek Banget!

"Berkaitan dengan aktivis 98, ini adalah pelaku sejarah, memang sebagian besar sudah ada yang menjabat bupati, DPR, wali kota atau jabatan lain, tapi saya juga mendengar ada yang belum."

"Saya lihat menteri belum," kata Jokowi.

Setelah pernyataan Jokowi itu, para aktivis 98 yang hadir lantas meneriakkan nama Adian Napitupulu sebagai bentuk dukungan kepada politikus PDIP itu untuk masuk dalam pemerintahan mendatang.

"Adian, Adian, Adian," seru para aktivis 98.

"Bisa saja, kenapa tidak? dengan kemampuan yang ada bisa saja," timpal Jokowi.

Bertemu dengan Jokowi empat mata, berikut sederet fakta mengenai Adian Napitupulu dirangkum TribunJakarta.com:

1. Adian Napitupulu Sempat Mengaku Ditawari Jadi Menteri

Adian Napitupulu mengaku pernah ditawari posisi menteri oleh Presiden Jokowi.

Hal itu dalam pertemuan Jokowi dan Andian pada 17 Mei 2018.

Dilansir dari Narasi TV, Adian Napitupulu yang menjadi narasumber dipandu oleh Tompi dan Glen Fredly ini bercerita bahwa Jokowi meminta agar Adian tak lagi pakai jaket kulit melainkan kemeja putih.

"Dulu memang Jokowi 17 mei 2018 ngajak ngobrol berdua, lalu setelah bicara tentang banyak hal lain, terakhir dia minta agar gua tidak pakai jaket kulit lagi," kata Adian Napitupulu.

Glenn Fredli dan Tompi bertanya, "kenapa bang ?" tanya Glenn Fredly. "gak tau," jawab Adian

Tompi sebagai pembawa acara langsung menembak Adian Napitupulu soal isu tawaran menteri Jokowi. "bang Adian gosipnya bakal jadi menteri katanya, dari Aktifis 98," kata Tompi.

Adian Napitupulu yang hadir dengan jaket kulit hitam langsung tegas menjawab tegas tidak mau. "Gak," kata Adian Napitupulu singkat.

Menurut Adian, jadi menteri di zaman Jokowi capeknya luar biasa. "Gua berpikiri tugas gua jaga di DPR untuk lima tahun ke depan," kata Adian Napitupulu.

2. Sosok Menteri Pemberani yang Dibutuhkan Jokowi

Ketua Forum Jurnalis Jakarta Ahmad Yuslizar pernah mengatakan bahwa pada periode kedua pemerintahannya, Jokowi butuh pembantu yang berani.

Ia menilai Adian Napitupulu dan Wahyu Trenggono adalah figur calon menteri berani yang dibutuhkan Jokowi.

Jika Adian aktivis dan anggota DPR, Wahyu Trenggono Sakti adalah seorang pengusaha.

"Minggu lalu, Jokowi mengutarakan niatnya utk mengisi kabinetnya dengan figur menteri berani. Nah, Adian dan Trenggono adalah 2 figur yang punya rekam jejak pemberani."

Adian yang puluhan tahun menjadi aktivis dan selalu konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat.

Karena keberaniannya ia menjadi aktivis yang ditarget penguasa kala itu.

Meskipun keberanian dalam konteks yang berbeda, Wahyu Trenggono dinilai sosok pemberani di bidangnya. Siapapun tau kesulitan pembangunan tower-tower di era tahun 90 an, Trenggono berani melakukannya.

3. Muncul di Daftar Nama Menteri Kabinet Jokowi

Daftar nama-nama menteri Kabinet Kerja Jilid II pun beberapa kali beredar di medsos.

Yang terakhir diklaim diputuskan Presiden Jokowi di Istana Bogor pada Minggu (4/8/2019) lalu.

Dalam selembar kertas tersebut, tertulis Risalah Rapat Pengangkatan Menteri Pembantu Presiden Dalam Kabinet Kerja Jilid ll Periode 2019-2024.

Di antara nama-nama yang beredar itu, ada pula nama Adian Napitupulu sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang.

Berikut ini susunan kabinet Jokowi-Maruf Amin yang beredar di medsos tersebut:

Presiden: Joko Widodo

Wakil Presiden: Maruf Amin

Menteri Kabinet

Menteri Sekretaris Negara: Pramono Anung Wibowo

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional: Hendrawan Supratikno

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman: Susi Pudjiastuti

Menteri Perhubungan: Rusdi Kirana

Menteri Kelautan dan Perikanan: Agus Suherman

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Faisal Basri

Menteri Pariwisata: Triawan Munaf

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan: Ryamizard Ryacudu

Menteri Dalam Negeri: Ganjar Pranowo

Menteri Luar Negeri: Dino Patti Djalal

Menteri Pertahanan: Andi Widjajanto

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Mahfud MD

Menteri Komunikasi dan Informatika: Semuel Abrijani Pangerapan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Heru Budi Hartono

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Rini Soemarno

Menteri Keuangan: Muhammad Chatib Basri

Menteri BUMN: Ririel Ardiansyah

Menteri Koperasi dan UKM: Eva Kusuma Sundari

Menteri Perindustrian: Bahlil Lahadalia

Menteri Perdagangan: Fadli Zon

Menteri Pertanian: Spudnik Sujono Kamino

Menteri Ketenagakerjaan: Muhammad Hanif Dhakiri

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadi Muljono

Menteri Lingkungan Hidup dan Perikanan: Tsamara Amany Alatas

Menteri Agraria dan Tata Ruang: Adian Napitupulu

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Yudi Latief

Menteri Agama: Komaruddin Hidayat

Menteri Kesehatan: Daeng M Faqih

Menteri Sosial: Agus Harimurti Yudhoyono

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Najwa Shihab

Menteri Pendidikan Nasional: Syawal Gultom

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi: Kadarsah Suryadi

Menteri Pemuda Dan Olahraga: Erick Thohir

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Budiman Sudjatmiko

Pejabat Setingkat Menteri

Jaksa Agung: Todung Mulya Lubis

Panglima TNI: Jenderal Andika Perkasa

Kapolri: Jenderal Mohammad Tito Karnavian

Sekretaris Kabinet: Johan Budi SP

Kepala Negara Pemerintah Non Kementerian

Kepala Badan Intelijen Negara: Budi Gunawan

Kepala Badan Penanaman Modal: Thomas Trikasih Lembong

Kepala Badan Ekonomi Kreatif: Addie Muljadi Sumaatmadja

Kepala Lembaga Non Struktural

Kepala Staf Kepresidenan: Diaz Hendropriyono.

(TribunJakarta/WartaKota)

Berita Terkini