Firasat Rosidah Sebelum Kematian Asbulloh, Telepon Kedua Tak Aktif Kemungkinan Dimatikan Pembunuhnya

Penulis: Y Gustaman
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rosidah (kerudung hijau) tak kuasa menahan tangis ketika jenazah suaminya Asbulloh tiba di rumah duka, Jalan Mandor Basar Gang Swadaya, Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok, Rabu (28/8/2019).

Namun, selama ini Asbulloh jarang melintasi jalan tersebut untuk sampai ke rumahnya.

"Dia mah jarang lewat sini, pasti lewat jalan raya. Ini kan jalur motong ibaratnya," ungkap Suharyadi.

Di lokasi yang sama sebelumnya, kata Suharyadi, pernah ditemukan mayat.

"Sudah dua kali sama yang sekarang," ujar Suharyadi.

Jalan Pulo Mangga dikenal angker karena membelah kebon pisang. Dulu pernah ada begal.

Kapolresta Depok AKBP Azis Andriansyah dijumpai wartawan di Mapolresta Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, Rabu (28/8/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA)

"Memang seram disini" ungkap dia.

Saking seramnya, jarang ada warga yang melintas di lokasi tersebut menjelang malam.

Menurut Suharyadi, suasana mistis kental terasa apabila melintas di lokasi tersebut pada malam hari.

"Orang sini juga takut lewat sini malam-malam, seram. Habis Maghrib juga sudah sepi gak ada yang berani lewat, paling satu atau dua motor yang lewat," kata dia.

Luka Menganga di Leher

Asbulloh ditemukan terbaring, tangannya terentang.

Ada luka lebam dan luka sayatan di leher berlumur darah, wajah, perut dan kepala korban.

Sehari-hari Asbulloh mengantar ayam hidup ke pedagang eceran di sejumlah pasar di Depok, Bekasi hingga Bogor.

Setiap hari kerjanya. Malam mulai pukul 20.00 WIB sampai pagi," ujar Syafrudin, keponakan korban di lokasi.

Asbulloh juga yang menarik uang dari pedagang yang membeli ayam hidup lalu disetorkan ke bosnya.

Warga mengerumuni lokasi kejadian penemuan mayat seorang pria di Kelurahan Grogol, Limo, Kota Depok. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)
Halaman
1234

Berita Terkini