TRIBUNJAKARTA.COM – Seorang balita perempuan berusia 14 bulan di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Hadijah Haura, diberikan 1,5 liter kopi atau setara dengan lima gelas kopi setiap harinya.
Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com orangtua balita tersebut, Sarifuddin dan Anita memberikan kopi tubruk sejak sang buah hati berusia enam bulan.
Hal tersebut terpaksa dilakun Sarifuddin dan Anita karena tak mampu membeli susu.
• Kakek Cabul Kirim Surat Cinta untuk Bocah Ingusan, Curhat Dimarahi Orangtua Korban
TONTON JUGA
Rutin diberi kopi sejak bayi, Hadijah Haura kerap bertingkah tak biasa di malam hari.
Mulanya Anita mengaku gaji Rp 20.000 sebagai buruh kupas kopra bersama suaminya, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dapur kecil keluarganya.
"Ya mau diapalagi, pendapatannya tidak cukup untuk membeli susu. Terpaksa setiap hari hanya diberi dot berisi kopi,” jelas Anita dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com
Menurut Anita, Ia dan suaminya Sarifuddin hanya menggantungkan hidup dari upah bekerja sebagai pengupas kopra.
• Penyanyi Tiga Setia Disiksa Suami di Amerika, KJRI Chicago Bongkar Obrolan Telepon Sebelum Terputus
Saat musim panen, Sarifuddin kerap beralih profesi menjadi buruh angkut padi di sawah karena upahnya lebih besar.
Namun usai panen, ia kembali menekuni profesi sebagai buruh kupas kopra.
• Nikita Mirzani Niat Belikan Tiket ke Indonesia, Tiga Setia yang Disiksa Suami Malah Beraksi Begini
TONTON JUGA
Selama sehari bekerja, maksimal ia mendapatkan penghasilan bersama suaminya hingga Rp 40.000.
Itupun jika ada kelapa yang bisa diolah jadi kopra.
Saat bahan bakunya habis ia kerap beristirahat sampai ada bahan baku terkumpul untuk diolah.
Meski khawatir dengan perkembangan kesehatan buah hatinya yang terus menerus disuguhi kopi, Anita mengaku tidak punya banyak pilihan karena alasan pendapatan rumah tangga.
• Lucinta Luna Tak Takut Dilaporkan Setelah Tampar Pelaku Pelecehan: Kehormatan Wanita Harus Dijaga